MLH Muhammadiyah Sumatera Barat Tanam 600 Bibit Mangrove

Penulis: Beritaminang/AP | Editor: Medio Agusta

PADANG - Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Muhammadiyah Sumatera Barat bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan berbagai komunitas lingkungan lainnya seperti Institute Hijau Indonesia, Komunitas World Clean Up Day, Universitas Tamansiswa Padang, Universitas Adzkia, Kampung Tematik Eco Enzyme Andalas, Bank Sampah Lidah Mertua dan Karang Taruna Sumbar yang berjumlah 88 orang melakukan kegiatan penanaman mangrove di Kelurahan Bungo Pasang, Kota Padang, pada Sabtu (21/10) kemarin.

Total 600 bibit mangrove ditanam sebagai langkah penting dalam memulihkan ekosistem pesisir.

Penanaman mangrove merupakan upaya kunci dalam melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Habitat pesisir yang penting ini melindungi garis pantai dari erosi, memberikan tempat berlindung bagi beragam flora dan fauna, serta berperan dalam menjaga kualitas air laut.

Baca Juga


Selain itu, penanaman mangrove juga membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan berkontribusi dalam upaya global melawan perubahan iklim.

Kegiatan ini adalah bagian dari strategi komprehensif MLH Muhammadiyah Sumatera Barat dalam menjaga lingkungan, yang mencakup berbagai inisiatif, termasuk penanaman mangrove, pengelolaan dan pembersihan sampah, seminar nasional tentang pelestarian mangrove, dan program edukasi lingkungan untuk sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Ketua MLH Muhammadiyah Sumatera Barat, Syaifuddin Islami, menjelaskan pentingnya kegiatan penanaman mangrove. Ia menjelaskan, penanaman mangrove bukan hanya sekadar tindakan satu kali, tetapi awal dari program yang lebih besar.

Syaifuddin Islami menyatakan visinya untuk menciptakan "Hutan Mangrove Percontohan" yang akan menjadi model bagi upaya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan yang lebih besar.

Hutan Mangrove Percontohan ini akan berperan sebagai pusat inovasi dan penelitian dalam kerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat. Ia menekankan pentingnya pemantauan dan penelitian ilmiah yang berkelanjutan dalam mengelola hutan mangrove ini.

Dengan adanya inisiatif ini, kita dapat memahami lebih dalam bagaimana ekosistem mangrove bekerja dan bagaimana kita dapat menjaganya dengan lebih baik.

Semoga proyek ini menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sumatera Barat dan wilayah lainnya untuk mengadopsi model serupa dalam pelestarian lingkungan, sambung Syaifudin.

Proyek Hutan Mangrove Percontohan ini diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan dalam melestarikan ekosistem pesisir Sumatera Barat serta memberikan dampak positif pada perubahan iklim yang sedang terjadi.

Marhadi Efendi, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat dan bertanggung jawab atas Majelis Lingkungan Hidup (MLH), menyampaikan, pesan penting tentang peran Muhammadiyah dalam upaya ini. Muhammadiyah memiliki stok bibit mangrove. Stok bibit bukan hanya digunakan untuk acara penanaman mangrove di Kelurahan Bungo Pasang, tetapi juga sebagai "cadangan berharga" yang akan ditanam di lokasi lain di masa mendatang.

Bibit-bibit ini akan menjadi sumber daya berharga yang akan digunakan dalam upaya perluasan penanaman mangrove ke lokasi-lokasi lain di masa depan, memastikan bahwa upaya pelestarian tidak hanya berhenti pada satu proyek, ucap Dr. Eni Kamal, yang juga hadir dan menyumbangkan bibit mangrove.

Marhadi Efendi, juga menyampaikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat berkomitmen untuk berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan serta ekosistem pesisir. Ia mengucapkan terima kasih kepada Dr. Eni Kamal atas kontribusi berharga ini dan menekankan bahwa kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak sangat penting dalam mencapai tujuan ini.

Mangrove bukan hanya komponen vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengurangi konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Ekosistem mangrove mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah yang luar biasa, menjadikannya salah satu alat yang efektif dalam perjuangan global untuk mengurangi emisi CO2 dan memitigasi perubahan iklim.

Akar-akar mangrove yang kompleks dan sistem akarnya yang mencapai ke dalam lumpur pesisir dapat menyerap karbon dengan efisiensi yang luar biasa. Setiap bibit mangrove yang ditanam di Kelurahan Bungo Pasang pada acara ini adalah langkah konkret menuju pengurangan emisi karbon dan menjaga lingkungan pesisir kita. Dengan menyadari pentingnya peran ini, kita dapat bersama-sama memastikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Melalui penanaman mangrove, kita tidak hanya melestarikan ekosistem pesisir yang rentan, tetapi juga berkontribusi langsung pada upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dengan menyerap CO2 yang mempengaruhi iklim bumi. Dengan terus mendukung inisiatif semacam ini, kita dapat membawa dampak positif bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Selain menanam bibit mangrove, perhatian yang serius juga diberikan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini dalam waktu yang akan datang. Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat akan bertanggung jawab atas pemantauan ilmiah yang cermat, memastikan bahwa mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat lingkungan yang optimal. Pemantauan ini akan membantu dalam memahami peran ekosistem mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan dalam menyerap karbon.

Upaya penanaman mangrove akan diperluas ke daerah lain oleh MLH Muhammadiyah. Akhir tahun ini, penanaman mangrove di daerah Ulakan, Padang Pariaman, akan menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan MLH untuk melestarikan ekosistem pesisir. (Beritaminang/AP)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru