Penulis: ET | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Kehadiran perangkat seluler, smart whiteboard, MOOC, tablet, laptop, simulasi, visualisasi dinamis, dan laboratorium virtual telah mengubah pendidikan di sekolah dan universitas. Bahkan, Internet of Things (IoT) terbukti menjadi salah satu metode yang paling hemat biaya.
Demikian disampaikan oleh Wakil Rektor I Universitas Negeri Padang, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt. dalam sambutannya saat pembukaan Konferensi Internasional ICTILA yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang pada Rabu (25/10/2023) secara daring dan luring bertempat di Auditorium Kampus UNP Air Tawar Padang.
Pada kesempatan itu, Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt. menyampaikan bahwa teknologi informasi (TI) mendorong reformasi pendidikan dan seni terutama di perguruan tinggi.
Baca Juga
"Teknologi dalam pendidikan juga menjadi solusi baru untuk memperluas akses pendidikan. Pemanfaatn media sosial sebagai alat pembelajaran telah berkembang pesat," tambah Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt.
Lebih lanjut Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt. menyampaikan bahwa sejumlah besar guru dan siswa menggunakan media sosial sebagai elemen penting dari keseluruhan pengalaman e-learning serta wadah untuk bertukar informasi tentang topik-topik penting saat ini.
"Keterbatasan kelas tradisional dalam menyediakan lingkungan belajar dan evaluasi yang cepat dan butuh banyak sumber daya. Teknologi pembelajaran digital hadir mengisi kekurangan tersebut. Ponsel pintar dan perangkat teknologi nirkabel menjadi popular di kalangan masyarakat umum, sehingga sekolah dan lembaga pendidikan memanfaatkannya dalam kelas," tukuk Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt.
Lebih lanjut, terkait teknologi dan seni, Dr. Refnaldi menyebutkan bahwa seni mendorong inovasi teknologi. Dalam berkarya, seniman seringkali mengembangkan teknik-teknik baru dan mendorong batas-batas imajinasi dengan cara yang dapat memancing arah baru dalam perkembangan teknologi.
"Trend saat ini, seperti realitas virtual dan augmented menciptakan platform baru untuk ekspresi artistik, termasuk penggunaan kecerdasan buatan di sektor kreatif," kata Dr. Refnaldi, S.Pd., M.Litt.
Wakil Rektor I UNP juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran pembicara utama, Dr. Mohd Zahuri Bin Khairani dari Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia, Prof. Dr. Farok Zakaria dari Prince of Songkla University Pattani, Thailand, Dr. Alvanov Zplanzani, S.T, M.M dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia, Dr. Nurul Haniza Samsudin dari Universiti Malaya, Malaysia; Dr. Agus Cahyono, M.Hum. dari Universitas Negeri Semarang; Dr. Yenni Hayati, S.S., M.Hum. dari Universitas Negeri Padang, Indonesia; dan Almut Fricke-Weber dari Hans-Carossa-Gymnasium Berlin, Jerman; dan Alya Sarah Lawindo dari American University, Amerika.
Sementara, Dr. Havid Ardi, M.Hum. sebagai ketua panitia melaporkan terdapat 250 peserta yang hadir dengan pemakalah berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, dan dari UNP, serta beberapa perguruan tinggi di Sumatera Barat. (ET)
Komentar