Penulis: AA | Editor: Medio Agusta
Mentawai - Sebagai tindak lanjut dari Implementasi Kurikulum Merdeka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai terus mengadakan penguatan kompetensi guru dalam hal implementasi kurikulum merdeka di sekolah.
Menurut laporan ketua panitia kegiatan, Fabianus, S.Pd bahwa peserta yang hadir pada kegiatan penguatan kompetensi guru kali ini adalah sebanyak 119 orang berasal dari 17 sekolah yakni SDN 11, 13, 16, 17, 18, 22, 23, 26 dari Tua Pejat.
"Berikut dari Betumonga ada SDN 12, 15, dan SDN 24, dari Gisooinan ada SDN.05, 21, dan dari Nemnemlelue ada SD Cahaya Bangsa, SD St.Petrus. SDN.01 Sioban dan SDN.07," jelasnya.
Baca Juga
Ditambahkannya, kegiatan workshop dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 8 s/d 10 November 2023 Bertempat di SDN.17 Tua Pejat dengan menghadirkan Nara sumber dari Widyaprada Ahli Madya dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Barat, Feri Fren.
Kegiatan penguatan kompetensi guru dalam hal implementasi kurikulum merdeka di sekolah tersebut secara resmi dibuka Asisten III Sekdakab Mentawai Ruslianus Sabelau, S.Pd, M.Si, Rabu (8/11/2023).
Dalam sambutannya disampaikan tugas guru di Kurikulum Merdeka bagaimana bisa menerapkan nilai- nilai kreatifitas dalam mengajar sebagaimana yang diamanatkan dalam Profil Pelajar Pancasila.
Selain itu guru juga diminta untuk lebih kreatif dalam mengelola kelas dan media pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai Drs.A.Oreste Sakeroe menyampaikan keoptimisannya dalam hal peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai tersebut.
Pada Tahun Anggaran 2023 saja Anggaran Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah mencapai 27 Persen. Artinya, " dengan tingginya dana pendidikan diharapkan mutu pendidikan kita bisa meningkat," harapnya.
Lebih lanjut disampaikan dari hasil rapor pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai nilai literasi dan numerasi masih rendah. Hal ini perlu kita tindak lanjuti di sekolah dalam pembelajaran, tidak hanya dalam perencanaan dan evaluasi saja," tegasnya.
Diakhir arahannya disampaikan agar semua peserta workshop dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius agar mutu pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat terus kita tingkatkan. (AA)
Komentar