Penulis: AA | Editor: Medio Agusta
Mentawai - Pelaksanaan Workshop Kurikulum Merdeka tingkat SD se-Kecamatan Sipora Utara dan Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai berakhir sudah, Jumat (10/11/2023).
Kegiatan yang secara resmi dibuka Asisten III Sekdakab Mentawai Ruslianus Sabelau, S.Pd, M.Si, Rabu (8/11/2023) di
SDN.17 Tua Pejat dengan menghadirkan Nara sumber dari Widyaprada Ahli Madya dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Barat, Feri Fren tersebut telah terlaksana dengan sukses dan lancar
Beragam Apresiasi diungkap peserta workshop usai pelaksanaan kegiatan. Seperti yang disampaikan Ketua Panitia kegiatan workshop, Fabianus, S.Pd, " pertama, semua guru di kepulauan Mentawai ini menyampaikan terimakasih pada Nara sumber yang sudah berbagai ilmu," jelasnya.
Selain itu, akhir dari kegiatan, para guru merasa siap untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi AKM sebagai salah satu isi yang sangat penting dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
Bahkan untuk untuk merancang pembelajaran berbasis audio, visual dan kinestetik juga sudah siap dilaksanakan oleh peserta workshop," tambah Fabianus.
Artinya, dari refleksi akhir pelaksanaan kegiatan, pra guru optimis untuk merubah cara pandang, peningkatan keterampilan dan motivasi, serta peningkatan kompetensi guru dalam mengelola dan merancang pembelajaran berkualitas bagi murid.
Sehingga pemenuhan kebutuhan murid yang beragam, pengetahuan dan keterampilan yang berbeda akan dapat terlayani nantinya," harapnya.
Terakhir, pihaknya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai umumnya, jajaran Dinas Pendidikan khususnya berharap kedepan ilmu yang sangat baik akan terus hidup demi memastikan, bahwa potensi anak-anak yang merupakan masa dengan bangsa dapat tumbuh dan berkembang dalam setiap peoses pendidikan yang berlangsung di semua SD di Sipora maupun di Mentawai umumnya," pungkas Fabianus.
Ditempat terpisah, Nara sumber dari Widyaprada Ahli Madya dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Barat, Feri Fren mengatakan, pihaknya juga merasa puas dapat berbagi ilmu dengan semua guru dan jajaran Dinas Pendidikan di Mentawai tersebut.
Ada sisi penting yang mesti kita ambil hikmahnya kondisi pendidikan di Kepulauan Mentawai tersebut," jelasnya.
" Sepatutnya Lah timbul rasa syukur bagi guru-guru yang mendapat tugas di daerah perkotaan atau di tempat-tempat yang ramai dengan fasilitas serba lengkap. Untuk pergi ke tempat tugas pun bisa menggunakan kendaraan pribadi dengan jalan yang sangat lancar dan mulus. Perjalanan yang dilalui tidak banyak pula mengalami tantangan serta rintangan alam yang penuh dengan resiko," jelasnya.
Sedangkan kawan-kawan kita di Kepulauan Mentawai akan sangat jauh berbeda sekali. Ketika seorang guru ditugaskan di daerah yang terpencar, terpencil, terluar dan berada di daerah kepulauan.
Hal ini dirasakan oleh guru-guru kita yang ditugaskan di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai," pungkas Feri Fren. (AA)
Komentar