Penulis: AA | Editor: Medio Agusta
Padang Aro - Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemkab Solok Selatan dalam menurunkan prevalensi Stunting didaerah tersebut.
Melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB,PP&PA), Pemkab. Solok Selatan menggelar budaya Randai dan Rabab dalam sosialisasi pencegahan stunting di pusat keramaian ibu kabupaten itu.
Pagelaran randai tersebut berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Solok Selatan di Padang Aro, Sabtu malam (11/11/2023, dan disambut antusias oleh masyarakat yang memadati RTH tersebut.
Kepala Dinas DP2KB, PP&PA Kabupaten Solok Selatan dr. Erawati menjelaskan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan berbagai cara sosialisasi, termasuk dengan menggunakan saluran media tradisional
"Salah satunya dengan sosialisasi melalui seni tradisional Rabab, agar mudah diterima dan pesan yang disampaikan dekat dengan kehidupan masyarakat," ujar dr. Erawati.
Erawati menambahkan bahwa sesuai arahan Bupati dan Wabup Solsel, OPD-OPD yang terkait langsung dengan penanganan stunting diminta untuk terus mensosialisasikan persoalan stunting sebagai salah satu bentuk pencegahan di tengah-tengah masyarakat.
Beberapa pesan kata Erawati disampaikan melalui Rabab, dengan beberapa ungkapan syair dari rabab itu sendiri yang besisikan pesan bahwa masalah stunting tidak saja masalah kesehatan, akan tetapi juga masalah sosial dan ekonomi.
Pesan lain yang bisa di kutip dari penyampaian kesenian rabaan saat itu adalah bahwa bayi yang lahir hendaknya terus diberi asupan ASI selama enam bulan. Karena ASI tersebut memiliki nutrisi untuk melawan berbagai macam penyakit, dan setelah enam bulan baru bisa diberi makanan tambahan, seperti ikan, telur, buah dan sayur untuak kesehatan," pungkasnya. (AA)
Komentar