Penulis: Editor/sasaraina | Editor: Marjeni Rokcalva
SIKAKAP - Air Terjun Simalelet Di Dusun Matobat, Desa Sinakak, Kecamatan Pagai Selatan, ibarat sepotong surga dunia yang tersembunyi di tengah hutan belantara di Kepulauan Mentawai.
Banyak yang belum tahu keberadaan air terjun ini, dimana keasrian alam pun di lokasi ini masih sangat terjaga dengan baik, dimana suasana hutan dengan kicauan burung dan gemuruh air terjun dengan ketinggian kurang lebih 7 Meter dan lebar 25 Meter tersebut, begitu mempesona dan membuat membuat hati menjadi sejuk.
Untuk mencapai lokasi ini pengunjung bisa melewati jalan darat menggunakan kendaraan roda empat maupun kendaraan bermotor, kalau anda dari Sikakap anda harus menyeberang dulu ke Polaga Seay Baru, kemudian melanjutkan perjalan sejauh kurang lebih 45 Km melewati Desa Bulasat.
Meskipun jalannya belum aspal atau beton, namun sudah bisa dilewati, karena Pemerintah Kabupaten setempat telah melakukan pengerasan jalan, kendati demikian ada beberapa titik jalan yang menjadi sedikit tantangan untuk anda para pencinta alam menuju lokasi tersebut.
"Ini salah satu kekayaan alam kita di Mentawai yang suasananya berbeda dari daerah lain, untuk itu mari kita jaga suasana alam disekitarnya, jangan dirusak dan dikotori airnya yang jernih dengan sampah plastik, kemudian jangan menebang pohon disekitarnya," kata Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet usai mengunjungi air terjun tersebut baru-baru ini.
Ia menyebutkan dalam waktu dekat pihaknya akan meng-instruksikan kepada Disparpora Mentawai untuk menata kawasan wisata alam air terjun tersebut dengan memperhatikan suasana keasrian alamnya, yang nanti menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
"Kedepan kita berencana wisata air terjun ini dikelola oleh pihak ketiga yang profesional di bidangnya, kemudian melibatkan Bumdes sebagai pengelolanya yang didalamnya adalah pemilik lahan itu sendiri, sehingga disamping alam tetap terjaga, para pemilik lahan mendapatkan hasil dari sektor wisata tersebut," paparnya.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ir. Elfi mengatakan bahwa perlu ada sterilisasi kawasan wisata air terjun tersebut, dimana tidak ada aktivitas perkebunan atau kegiatan penebangan pohon di sekitar kawasan tersebut, agar menjaga keseimbangan alam.
"Kalau bisa beberapa hektar disekitar lokasi air terjun harus steril, tidak ada kegiatan penebangan pohon, agar air yang mengalir tetap terjaga kebersihannya, debit air terjunnya, jadi masyarakat harus sama-sama menjaganya, jangan sampai nanti airnya kering, " paparnya.
Menurutnya masyarakat setempat berpotensi membangun penginapan berupa Villa atau Home Stay untuk para wisatawan yang ingin menginap di lokasi tersebut untuk menikmati panorama alam.
"Kalau bisa ada Villa atau resort-resort untuk para pengunjung menginap disekitar kawasan tersebut, jika wisatawan tidak bisa pulang balik, dikarenakan cukup jauh, di Sikakap ini kan ada banyak wisata yang bisa dikunjungi, misalnya wisata pantai atau para surfer, nah kalau mereka bosan berwisata di pantai, mereka bisa menikmati wisata air terjun," pungkasnya. (Editor/sasaraina)
Komentar