Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Pemko Bukittinggi melalui Dinas Pertanian dan Pangan selalu berupaya meningkatkan hasil pertanian dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengendalian hama,karena hama tersebut merupakan musuh tanaman yang harus di basmi.
Untuk itu, Baru baru ini Dinas Pertanian dan Pangan melalui penyuluh pertanian melakukan kunjungan ke kelompok tani Bangun Pagi Kelurahan Kubu Gulai Bancah,Kecamatan MKS, Kota Bukittinggi, melakukan Sosialisasi Pengendalian Hama Tikus menggunakan Rodentisida.
Menurut Kadis Pertanian dan Pangan Bukittinggi Hendry mengatakan, penyuluh pertanian dan Petani merupakan dua peran yang tidak dapat di pisahkan. Sebagai garda terdepan pembangunan pertanian, keduanya memiliki peran penting dalam mendukung ketersediaan bahan pangan,katanya.
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Salah satu metode yang dilakukan penyuluhan pertanian yaitu dengan kunjungan anjangsana baik kepada perorangan, kelompok tani maupun massal.
Seperti yang dilakukan pada Pada Kamis,( 9/11) lalu, Penyuluh Pertanian bersama POPT melakukan kunjungan kelompoktani Bangun Pagi Kelurahan Kubu Gulai Bancah, untuk melakukan Sosialisasi Pengendalian Hama Tikus menggunakan zRodentisida, ujarnya
Dalam kegiatan tersebut, selain mendiseminasikan tentang pentingnya pengendalian hama tikus, dengan menggunakan rodentisida, juga dilakukan diskusi lepas untuk mendengarkan permasalahan yang terjadi di lapangan yang dialami petani.
Kegiatan diakhiri dengan praktek kombinasi penggunaan rodentisida dan perangkap bambu. Rodentisida digunakan sebagai umpan dalam perangkap bambunya yang diletakkan di hamparan sawah kelompok tani.
Diharapkan dari kegiatan ini, petani dapat mengaplikasikan metode pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terutama tikus dengan tepat waktu, tepat jenis, tepat cara, tepat dosis. Disertai dengan penerapan teknologi lainnya, diyakini dapat berkontribusi untuk meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu hasil komoditas tanaman pangan, pungkasnya.
( Yus)
Komentar