Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG - Pencarian 11 nelayan Air Haji Pessel yang hilang di laut Pessel terus dilakukan Basarnas dan Tim Penyelamat Gabungan. Tim juga mengerahkan helikopter dan KRI guna menyisir lokasi hilangnya para nelayan dan bahkan pencarian diperluas ke Mentawai dan laut perbatasan Sumbar dengan Bengkulu. Dengan demikian hingga kini ada 12 nelayan yang hilang di perairan Sumbar. Ditambah dengan satu nelayan Pasie Jambak Padang yang masih hilang, dengan demikian hingga kini ada 12 nelayan yang hilang di perairan Sumbar.
Demikian disebutkan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat saat mengunjungi keluarga korban kapal nelayan tenggelam di Pasia Jambak, kelurahan Pasia Nan Tigo, Kota Padang, Senin siang (3/2/2020). Ikut mendampingi Kadis Kelautan Perikanan Prov. Sumbar Ir. Yosmeri, dan beberapa nelayan Pasia Jambak
Wagub Nasrul Abit ikut bersedih, Maharudin (58 tahun) seorang nelayan yang belum ditemukan saat melaut pada hari Rabu dini hari (29/1/2020) di sekitar perairan purus dan lolong yang disebabkan badai dan gelombang tinggi dengan menggunakan kapal KM Family 010 dengan mesin GT 20.
Baca Juga
"Kita turut bersedih dan berduka atas kejadian ini, tidak sangka, nelayan hilang tidak diperairan Pesisir Selatan sajo kejadiannya akan tapi dunsanak kito nan ado di Pasia Jambak, tertipa pula. Sungguh dahsyat badai hari Rabu lalu tersebut, Hingga saat ini Maharudin korban badai tersebut masih belum ditemukan", ungkap Nasrul Abit terharu.
Nasrul Abit mencoba terus mengkoordinasikan dengan BNPB Wilayah Sumbar, BPBD Prov Sumbar dan Basarnas Sumbar agar bisa mengerahkan 1 kapal untuk membantu pencarian korban berhubung saat ini kapal-kapal tersebut sedang berada di Pessel untuk mencari 11 nelayan yang hilang di perairan Pessel.
" Mudah-mudahan Basarnas masih bisa juga sekalian melakukan pencarian hingga ke laut Pasir Jambak, agar juga dapat menemukan Maharuddin", ujar Nasrul. ZS/MR
Komentar