Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG - Aktivitas senam di atas jembatan layang Duku, Padang Pariaman menjadi sorotan warga belakangan ini. Aktivitas senam ini dilakukan setiap Minggu pagi dan jelas sangat membahayakan bagi pemakai jalan warga yang melakukan aktivitas itu sendiri.
Menariknya, Dinas Perhubungan Sumbar tidak pernah diberitahu dengan aktivitas tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofriadi, dikutip dari singgalang, Senin (3/2/2020) menyebutkan, ia tidak tahu, sejak kapan ada aktivitas senam di atas jembatan layang itu.
"Itu sangat membahayakan," sebutnya.
Baca Juga
Dikatakannya, jika ada pemanfaatan jalan raya untuk kepentingan kegiatan rutin harus disepakati bersama. Tidak bisa dilakukan sepihak saja, karena menyangkut kepentingan orang banyak.
Apalagi, jalan yang digunakan adalah jalan nasional yang disediakan untuk bebas hambatan. Selama ini, jalan by pass adalah jalan bebas hambatan yang memang sengaja disediakan untuk kecepatan tinggi.
"Itu jalan menuju Bandara Internasional Minangkabau. Pagi-pagi itu pasti ada orang yang buru-buru ke bandara. Jika ditutup hanya untuk kepentingan senam, sudah tidak benar itu," sebutnya.
Menurutnya, jika memang jalan tersebut diminta izin untuk bebas kendaraan jam-jam tertentu, sulit diberikan izin. Karena jalan yang digunakan sangat vital. Berbeda dengan jalan Khatib Sulaiman Padang yang khusus untuk car free day.
Sementara, Kapolres Padang Pariaman melalui Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, Indra KS dihubungi mengaku belum mendapatkan informasi terkait aktifitas tersebut.
"Baru dapat informasi saya kalau ada aktivitas senam menutup jalan nasional. Nanti kalau memang mereka tidak ada izin, akan kita bubarkan," ujarnya.
Kegiatan senam pagi di fly over Duku sudah lama berjalan. Pada kegiatan tertentu, jalan bahkan ditutup sama sekali sehingga kendaraan yang dari dan hendak ke BIM diarahkan melewati jalan di bawahnya.
Seorang Ibu bernam Eni, warga Tunggul Hitam Padang, juga merasa heran dengan aktivitas senam di jalan raya. "Saya kaget dan heran, pagi-pagi lewat di jembatan itu ternyata ditutup dengan membelintangkan mobil di ujung jembatan," sebutnya, saat hendak mengantarkan keluarganya pagi-pagi ke BIM.
"Kalau kita tidak waspada, bisa tabrakan, karena tidak terpikir jembatan itu ditutup," tambahnya.
Editor
Sumber: hariansinggalang.co.id
Komentar