Sementara Pj.Wako, JASMAN RIZAL mengatakan, "53 TAHUN KOTA PAYAKUMBUH, BERINOVASI DAN BERKOLABORASI UNTUK PAYAKUMBUH TERUS BERPRESTASI".
PJ.Wako pada kesempatan itu menguraikan kembali bagaimana proses dan sejarah terbentuknya Kota Payakumbuh, sampai yang pernah menjadi Walikota memimpin Kota Payakumbuh, baik sejak terbentuk Kota Payakumbuh selama pemerintahan orde baru,sampai kepemimpinan diera reformasi, mulai dari Soetan Usman sebagai Wako pertama sampai PJ Rida Ananda,tercatat 7 orang Wako definitif dan 4 orang Wakil Walikota, sertab 3 pejabat Wako dimasa transisi,seperti DRS. H. YULRIZAL BAHARIN, MSI., sebagai Plh Wako tahun 2002, H. PRIYADI SYUKUR, SH.MH., PLT. WALIKOTA pada tahun 2017, DRS. H. RIDA ANANDA, MSI., menjadi PJ. Wako dari 23 September 2022 sampai 22 September 2023.
Menurut Jasman, para pemimpin Kota Payakumbuh terdahulu itu merupakan Tokoh-tokoh yang Berperan besar untuk kota Payakumbuh dan telah memberikan pengabdian terbaik bagi untuk kota Payakumbuh, semoga semua sumbangsih para pemimpin terdahulu untuk kemajuan kota Payakumbuh menjadi amal ibadah yang tinggi nilainya di sisi Allah SWT, ujar Jasman.
PJ.Wako Jasman juga menyampaikan dimasa transisi,PJ Wako Drs. H. RIDA ANANDA, MSI., sukses menjalankan perannya sebagai pejabat Wako dengan tetap mempertahankan tradisi Walikota sebelumnya yang berhasil mempersembahkan catatan prestasi dan penghargaan untuk kota Payakumbuh, jelas Jasman.
Lebih lanjut Wako Jasman Rizal mengatakan, tahun kedua masa transisi sebelum Pilkada serentak tahun 2024, Pemerintah pusat memberi arahan agar seluruh daerah diminta fokus kepada pengendalian inflasi,percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, percepatan penurunan Prevelensi Stunting dan mengawal proses penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024, supaya berjalan dengan tertib dan lancar.
Arahan pemerintah pusat itu telah ditindaklanjuti dengan mlakukan beberapa langkah konkrit, sehingga inflasi di Payakumbuh dapat ditekan dari angka 5,4% pada akhir 2022 menjadi 3,32% di bulan November 2023.
Bahkan sempat menyentuh angka 2,34% di pertengahan tahun 2023,sehingga capaian kinerja pengendalian inflasi ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat,karena menjadi salah satu dari enam daerah yang dinilai berhasil mengendalikan inflasi di daerah dan berhak mendapatkan dana insentif fiskal kinerja tahun berjalan sebesar Rp 9,13 Milyar
Dana insentif fiskal ini pada perubahan APBD telah di distribusikan untuk program penguatan pengendalian inflasi, penanggulangan kemiskinan dan stunting yang berdampak secara langsung kepada masyarakat kota Payakumbuh.
Terkait percepatan penghapusan kemiskinan di Payakumbuh menurut Jasman Rizal dilakukan secara kolaboratif melibatkan 19 perangkat daerah serta stakeholder lainnya
Editor : Marjeni Rokcalva