BATIPUH - Khatam bukan akhir dalam belajar Al-Quran, namun hendaknya ini dijadikan awal untuk lebih giat lagi untuk mempelajari isi kandungan hingga menjadi penghafal Al-Quran atau hafizh/hafizah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tanah Datar Eka Putra SE MM saat menghadiri perayaan Khatam Al-Quran di Masjid Fallah, Jorong Kubu Nan Limo Nagari Batipuh Baruah Kecamatan Batipuh, Minggu (24/12/2023).
"Selepas khatam, Saya harap para santri untuk terus muraja'ah atau terus mengulang-ulang untuk mengaji, dan terus tingkatkan menjadi hafiz/hafizah," ujarnya.
Lebih lanjut kata Bupati, apabila nantinya santri menjadi penghafal Al-Quran, sesuai dengan program Pemerintah Daerah yakni Satu Rumah Satu Hafizh/hafizah, akan banyak manfaat yang bisa dirasakan.
"Disamping menjadi mahkota surga bagi orang tua nantinya, di rumah para hafizh/hafizah akan dipasangi stiker hafizh yang gunanya menjadi tanda bahwa akan menjadi prioritas untuk bantuan pemerintah daerah atau bantuan lainnya," ungkap Bupati.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan selamat kepada para santriwan dan santriwati yang di khatam. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada semua pihak yang terlibat."Saya ucapkan terima kasih, kepada para orang tua santri yang selama ini telah mendorong anak-anaknya mengaji dan belajar Al-Quran. Kepada Ustadz dan Ustadzah, terima kasih selama ini telah mengajar dan membimbing para santri. Kepada panitia, terima kasih atas kerja kerasnya dalam mempersiapkan acara ini dan kepada para donatur terima kasih atas bantuannya. Semoga apa yang kita lakukan hari ini dinilai ibadah dan diberi pahala oleh Allah SWT, aamiin," pungkasnya.
Sebelumnya ketua Panitia Pelaksana Khatam Masri Falni menyampaikan, terima kasih atas kesediaan Bupati Tanah Datar dan undangan lainnya atas kesediaanya menghadiri kegiatan tersebut.
"Alhamdulillah, di tengah kesibukannya pak Bupati bersama rombongan menghadiri acara ini. Terima kasih pak, ini menjadi motivasi bagi kami dan santri kami ," sampainya.
Dikatakannya, perayaan khatam Al Qur'an yang diikuti 18 orang santri terdiri dari 5 orang laki-laki dan 13 orang perempuan ini diawali dengan pawai ta'aruf yang diikuti oleh seluruh santri.
Editor : Marjeni Rokcalva