Penulis: ET | Editor: Vajrel Tri Ananda
PADANG - Keikhlasan sesungguhnya sangat mudah untuk diucapkan tetapi bisa saja sulit untuk diimplementasikan. Ibadah kita sangat tergantung kepada niat beribadah itu. Untuk itu, kita perlukan introspeksi diri seberapa banyak ibadah yang dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Wakil Rektor III Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D. dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubarak yang dilaksanakan secara luring pada Jumat (26/1) bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang dan secara daring melalui zoom meeting. Kegiatan Subuh Mubarak pada Jumat pagi ini diselenggarakan oleh Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Universitas Negeri Padang.
Kegiatan Subuh Mubarak yang diselenggarakan setiap Jumat pagi dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Kepala Lembaga, Kepala Biro, Kepala UPT, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Departemen, Koordinator Program Studi, dosen, tenaga kependidikan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Baca Juga
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Hakikat Ibadah dan Muhasabah Diri
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Kiat Merawat Emosi pada Era Digital
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Riyadhah Jiwa Menggapai Kesehatan Jiwa Raga
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Kesantunan Berbahasa Menurut Perspektif Islam
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Bangun Karakter Berbingkai Takwa
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Prof. Yohandri, M.Si., Ph.D. menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ustaz Dr. Muhammad Sobri, M.A. yang telah bersedia sebagai penceramah pada kegiatan Subuh Mubarak bertempat di Masjid Raya Al-Azhar Kampus UNP Air Tawar Padang.
Ustaz Dr. Muhammad Sobri, M.A. dalam ceramahnya dengan topik "Menjaga Keikhlasan" menyampaikan bahwa ikhlas adalah hal yang paling fundamental dalam ibadah dan Allah melihat ibadah manusia dari segi kualitasnya.
"Ibadah sah secara fiqih, namun bisa saja belum tentu diterima oleh Allah karena ibadah itu tidak dilaksanakan secara ikhlas," tambah Ustaz Dr. Muhammad Sobri, M.A.
Lebih lanjut kata Ustaz Dr. Muhammad Sobri, M.A., tidak ada nilai ibadah seseorang tersebut karena ibadah itu dilaksanakan secara tidak ikhlas.
Pada kesempatan itu Ustaz Dr. Muhammad Sobri, M.A. juga menyampaikan bahwa keikhlasan dalam beribadah adalah melaksanakan ibadah hanya semata-mata (ikhlas) karena Allah dan ikhlas itu tempatnya di hati.
"Ciri-ciri orang ikhlas adalah berpantang dengan pujian, disembunyikan amalnya seperti menyembunyikan aibnya, tidak memiliki target duniawi, beribadah hanya semata karena Allah, menerima apapun hasilnya," tukuk Ustaz Dr. Muhammad Sobri, M.A. (ET)
Komentar