Soal Angka Kemiskinan Ekstrim, Sekda Pessel: Intervensi Aktif OPD Bagi Orang Miskin Dibutuhkan

Penulis: Ynd | Editor: Marjeni Rokcalva

PAINAN - Sebanyak 2.170 orang masih tercatat sebagai penduduk miskin ekstrim di Kabupaten Pesisir Selatan.

Sekda menyebutkan bahwa 2024 ini jumlah tersebut perlu dilakukan intervensi yang lebih total, sehingga dipenghujung tahun bisa selesai.

"Ada beberapa pendekatan, bahkan yang paling segera adalah membangun kepedulian ASN yang berjumlah hampir 5.500 orang" ujar Sekda Pessel Mawardi Roska di Painan, Senin (22/01/2024).

Mantan Kadis Pustaka dan Arsip Pessel itu, memberi simulasi jika 1 orang penduduk miskin dikelilingi 5 orang ASN.

"Artinya, pastikan rakyat kita itu kalau belum punya KK, KTP, BPJS, BLT, KIP dsb, maka kita yang aktif" urainya.

Menurutnya, penduduk miskin ekstrim betul-betul perlu dibantu dengan elegan.

Sementara itu terpisah Kepala Bapedalitbang Hadi Susilo, menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin ekstrim tersebut ditetapkan dengan keputusan bupati dengan berpedoman pada indikator-indikator yang sudah ditentukan.

"Diantaranya, kondisi kebutuhan dasar yang belum terpenuh, rumah yang layak, jamban, pendidikan dsbnya" jelas Hadi.

Menurut Hadi, secara prosentase angka penduduk miskin ekstrim Pessel 2023 pada angka 0,42% jauh dibawah rata-rata nasional 1,12 %.

Seperti diketahui penduduk dikatakan miskin ektrim apabila pengeluaranya dibawah Rp.10.739 perhari atau Rp322.170 per bulan. (Ynd)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru