Penulis: Cigus/Lex | Editor: Vajrel Tri Ananda
PADANG PANJANG - Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si tinjau lokasi pembangunan Rumah Imam Besar Masjid Agung Manarul 'Ilmi Islamic Centre Padang Panjang, Kamis (8/2/2024).
"Hari ini kami melihat dan memantau progres pembangunan rumah imam yang tengah dikerjakan," kata Pj. Wako Sonny didampingi Ketua Badan Pengelola Islamic Centre (BPIC), Ir. Nasrul Yahya dan Ketua Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (Ri'ayah) BPIC, Defrial, S.T Datuak Banso Rajo.
Sonny mengharapkan pengerjaan rumah tersebut dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah disepakati di dalam kontrak kerja, yaitu sebelum masuk Ramadan 1445 Hijriyah ini.
Baca Juga
- Enam Atlet Hapkido Padang Panjang Dilepas Pj Wako Sonny Berlaga di Kejurnas
- Ustaz Zacky Mirza Ingatkan Ini Ketika Berada di Padang Panjang
- Pj Wako Sonny Hadiri Buka Bersama Jajaran Kankemenag Padang Panjang
- Bersama Forkopimda, Pj Wako Sonny Letakkan Batu Pertama Pembangunan Musala Al Hidayah
- Pj Wako Sonny dan Keluarga Salurkan Hak Pilih di TPS 15 Silba Padang Panjang
Ia juga mengingatkan seluruh pihak untuk terus mengawasi jalannya proyek tersebut dan selalu memperhatikan keselamatan kerja dalam pembangunan ini.
Sementara itu Nasrul Yahya menyampaikan, pembangunan telah memasuki tahap finishing. Tidak lama lagi segera rampung. "Kita doakan agar segera rampung," katanya.
Ditambahkan Nasrul, rumah imam ini terdiri dari dua bagian pekerjaan. Yang pertama bangunan utama berupa rumah kayu. Bagian kedua bangunan pendukung dan pelengkap seperti dapur, kamar mandi dan WC berupa bangunan beton.
Pengerjaan bangunan utamanya (rumah kayu) sudah dimulai sejak 25 November 2023 di tempat pembuatannya di Desa Tanjung Batu Seberang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
"Rumah kayu itu sudah selesai pada 19 Januari lalu. Sedangkan bangunan pendukung dan pelengkapnya sedang dalam penyelesaian dan diperkirakan pertengahan Februari ini sudah kelar. Target kita, akhir bulan ini rumah sudah harus ditempati imam. Kkarena awal Maret kontrak rumah yang sekarang sudah akan berakhir," ungkapnya.
Sumber dana pembangunan rumah ini, tambahnya lagi, terdiri dari dua komponen. Komponen bangunan utama senilai Rp100 juta berasal dari dana Bantuan Kemasyarakatan Wakil Presiden Republik Indonesia.
"Komponen yang kedua senilai Rp.76.008.600 berasal dari infak dan sedekah atau dana umat yang ada di BPIC. Terbatasnya dana umat, pengurus mengupayakan menghimpun dana dari berbagai pihak. Sehingga cadangan kas yang tersedia untuk belanja rutin jangan sampai kosong," tuturnya. (Cigus/Lex)
Komentar