Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Dalam rangka pengendalian Inflasi Daerah akibat lonjakan harga bahan pokok menjelang Ramadhan, Pemko Bukittinggi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah ( TPID) menggelar sidak ke pasar Pasar Bawah Bukittinggi, Senin (04/03).
Menurut Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, melalui Asisten II Setdako Bukittinggi, Rismal Hadi, mengatakan, sidak pasar dilaksanakan dalam rangka pengendalian harga pangan jelang Ramadhan 1445 H. Sekaligus menjawab informasi yang berkembang di tengah masyarakat, terjadi kenaikan harga beberapa kebutuhan masyarakat, katanya.
Dikatakannya, dari rakor TPIP,secara nasional harga beras memang mengalami kenaikan antara Rp500,- hingga Rp1.000,- per kg. Namun, di Bukittinggi harga beras di pasaran masih stabil dikisaran Rp15 ribu per kg untuk beras medium dan Rp17 ribu per kg untuk beras premium.
Baca Juga
- Pjs Wako Bukittinggi Bentuk Tim Terpadu Penegakan Tertib Sosial-Pencegahan Judi Online
- Untuk Memanjakan Wisatawan di Bukittinggi, Pjs Wali Kota Launching Info Wisata Berbasis Digital
- Pjs Wako Hani S Rustam Launching Portal TokoUMKM Bukittinggi
- Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak, Kadivpas Sumbar Dwi Nastiti Launching E-Library Di LPKA
- Pemko Bukittinggi Gelar Gebyar Pelayanan Dukcapil Prima
Untuk mengintervensi harga tersebut , Pemko Bukittinggi bersama Bulog telah bekerjasama dengan 27 mitra untuk pendistribusian dan perdagangan beras SPHP. Beras itu dijual dengan harga Rp11.500 per kg.
Sementara telur ayam dijual dengan harga Rp28.900,- per kg. Cabe merah keriting dijual dengan harga Rp72.000- per kg. Cabe merah besar dijual dengan harga Rp46.000,- per kg dan bawang merah dijual dengan harga Rp30.000,- per kg, ungkapnya.
Bagi warga yang terasa berat membeli beras premium, dapat membeli beras SPHP dengan kualitas yang tidak kalah kualitasnya dari beras dengan harga Rp11.500 per kg. Karena ini merupakan program pemerintah. Bila ada oknum yang bermain dengan harga beras ini, dapat langsung dilaporkan, jelas Rismal Hadi.
Lebih lanjut Rismal Hadi mengungkapkan, dari hasil rakor, stok pangan untuk Bukittinggi, juga masih cukup sampai bulan April 2024 mendatang. Hal yang sama juga terjadi pada pangan lainnya,pungkas.
( Yus )
Komentar