Penulis: TS/Eko | Editor: Marjeni Rokcalva
DHARMASRAYA - Pemkab Dharmasraya melalui Dinas Pertanian Dharmasraya melakukan edukasi kepada para Penyuluh Pertanian dalam rangka pencegahan bencana atau rusaknya lahan pertanian mengingat terjadinya cuaca ekstri dan potensi gagal panen.
Para penyuluh tersebut dikumpulkan di Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Koto Baru Dharmasraya, Rabu (31/1/2024).
Kepala Dinas Pertanian Dharmasraya, Darisman menyebutkan, hingga saat ini, Alhamdulillah belum ada dampak luar biasa terhadap sektor pertanian akibat iklim ekstrem, tapi kami melalui penyuluh tetap mendampingi petani sebagai langkah antisipasi, dan memastikan seluruh petani yang daerahnya rawan bencana agar pertaniannya terdaftar pada asuransi pertanian yang telah di subsidi APBD Dharmasraya.
Baca Juga
- Batang Malakutan Sawahlunto Meluap, Puluhan Hektar Sawah Petani Terancam Gagal Panen
- 165 Hektare Padi di Sangir Jujuan Solsel Terancam Gagal Panen, Ini Sebabnya
- Banjir, Satu Hektar Sawah Terancam Gagal Panen di Banda Gadang Kota Solok
- Gagal Panen Akibat Banjir, Warga Desa Baru Terima Bantuan 3,8 Ton Beras
Disebutkannya, secara berkala pihaknya melakukan pengawasan dan pendampingan kepada kelompok tani guna antisipasi dampak resiko bencana yang akan merusak lahan pertanian.
"Kami disiplin melakukan pengaturan jadwal tanam dan komoditas yang ditanam hingga potensi lahan rusak dan gagal panen bisa ditekan," ujarnya.
Menurutnya Pemkab Dharmasraya, komitmen untuk meningkatkan hasil pertanian warga dengan terus memberikan sarana prasarana pertanian, termasuk subsidi ansuransi melalu dana APBD.
"Kita terus berupaya memberikan pelayanan terbaik ke petani agar mereka tidak merugi karena cuaca ekstrem yang berpotensi merusak," tambahnya.
Dinas Pertanian tambahnya, juga telah melakukan sosialisasi informasi kepada kelompok tani tentang gambaran prospek iklim di tahun 2024 dalam memulai produksi pangan, tinjauan outlook iklim global.
"Curah hujan disertai angin kecang di Dharmasraya juga perlu diwaspadai petani," pungkasnya. (TS/Eko)
Komentar