Penulis: Ynd | Editor: Marjeni Rokcalva
Pesisir Selatan - Bencana alam banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada 7-8 Maret 2024 telah mengakibatkan sejumlah infrastruktur PDAM Tirta Langkisau Kabupaten Pesisir Selatan rusak parah.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur PDAM Tirta Langkisau Kabupaten Pesisir Selatan, Herman Budiarto ketika jumpa pers dengan sejumlah wartawan di Kantor Dinas Kominfo Pesisir Selatan, Kamis (18/4). Jumpa pers itu juga dihadiri Kepala Dinas Kominfo Pesisir Selatan diwakili Sekretaris, Hasrul Sani dan Kabid IKP, Wildan.
Herman Budiarto lebih lanjut menjelaskan, banjir yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut mengakibatkan sejumlah intake dibeberapa lokasi hanyut. Untuk memperbaikinya butuh 2 pekan.
Baca Juga
- Wabup Pessel Minta, PDAM Tirta Langkisau Tingkatkan Ketersediaan dan Kualitas Air Bersih
- PDAM Tirta Langkisau Pessel Gratiskan 500 Sambungan Air Bersih Bagi Masyarakat
- Permudah Pembayaran Tagihan, PDAM Tirta Langkisau Pessel Jalin Kerjasama Dengan Bank Nagari
- Pemkab Pessel Buka Pendaftaran Calon Direktur dan Dewan Pengawas PDAM Tirta Langkisau
- Bupati Pessel Launching Aplikasi Pelayanan Pelanggan PDAM Tirta Langkisau
Di Lumpo, Kecamatan IV Jurai beberapa pipa putus. Kini untuk Lumpo dan Pasar Baru sudah aman. Asam Kumbang paling parah, dimana intake yang ada perlu penanganan khusus.
Sedangkan untuk Painan menjadi problem besar. Di Painan ada 3 WTP (Water Treatment Plan) yang melayani pasokan bersih untuk masyarakat. Masalah di Painan ketika terjadi banjir bandang 7-8 Maret lalu menyebabkan intake putus dan rusak parah, sehingga air menjadi keruh.
Solusi pendistribusian air untuk Painan perlu dibangun satu unit WTP di Bukit Putus. Terkait hal itu, PDAM Tirta Langkisau sudah mengajukan pembangunan WTP berkapasitas 55 liter per detik di Bukit Putus itu kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Realisasi usulan pembangunan WTP tersebut cukup lama. Sebelum ada realisasinya, maka PDAM akan mencek WTP lain yang layak dan bisa dipindahkan ke Bukit Putus untuk sementara," ungkapnya.
Dikatakan, air keruh di Painan selain kekurangan WTP juga mungkin akibat adanya longsor di hulu sungai Batang Painan. Nah ketika hujan turun air menjadi keruh. "Di Painan kebocoran cukup besar dan memerlukan penanganan maksimal, sehingga pendistribusian air bisa berjalan lancar," terangnya.
Selanjutnya, di Batang Kapas setidaknya ada lima jembatan pipa yang putus. Sebanyak 4 pipa yang putus itu sudah selesai ditangani. Di Kambang tiga pipa transmisi putus akibat longsor. Kini juga sudah selesai ditangani.
Berikutnya , di Indrapura sebanyak 2 pipa transmisi putus. Lalu di Surantiah pipa transmisi bergeser, dan sekarang boleh dikatakan sudah aman. "Kami terus berusaha keras melakukan perbaikan infrastruktur PDAM yang rusak akibat banjir. Kemudian juga mengusulkan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan seperti WTP kepada Kementerian PUPR," ujarnya. (Ynd)
Komentar