Penulis: Humas UNP/BM | Editor: Marjeni Rokcalva
MOROWALI - Sebanyak 14 Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) melakukan kunjungan ke kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali pada 3 dan 4 Mei 2024. Rombongan dipimpin oleh Ketua MRPTN, Prof. Ganefri, Ph.D yang juga Rektor Universitas Negeri Padang (UNP).
Kunjungan kerja yang dilakukan oleh para Rektor PTN ini dilakukan untuk Penjajakan Kerjasama Strategis Perguruan Tinggi dengan Industri ber-Skala Besar di Indonesia. Kerjasama ini penting dilakukan kerena sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi bisa menjadi kunci utama guna mendorong peningkatan inovasi dan kualitas SDM, sebagai upaya memperkuat daya saing di dunia Internasional serta diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas hidup masyarakat, lingkungan dan budaya. Pemikiran inilah yang mendasari PT IMIP dan PT QMB New Energy Materials (salah satu Tenant di Kawasan IMIP) untuk melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia dalam program scholarship atau beasiswa pendidikan.
Selain meningkatkan soft skill di bidang tehnik industri, program ini juga merupakan bentuk komitmen yang tulus dari perusaan untuk mempererat interaksi budaya antara investor Asing, dalam hal ini dari China dengan Indonesia, sehingga masyarakat kedua bangsa dapat lebih saling memahami dan tumbuh bersama secara sinergis. Bagi PT IMIP dan PT QMB, langkah tersebut sebagai upaya mengenalkan dan menggali keberagaman khazanah budaya antar negara yang merupakan bagian dari bentuk investasi pendidikan. Perusahaan meyakini bahwa investasi dalam pendidikan merupakan langkah penting dalam persiapan menghadapi era hilirisasi industri. Program pemberian bea siswa yang melibatkan PTN Indonsia adalah wujud komitmen perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga
- Rektor UNP Krismadinata: WCU, Visi Besar Penuh Tantangan
- Perkuat Kualitas Layanan Akademik, Rektor UNP Tinjau Kampus Sijunjung dan Bukittinggi
- Rektor UNP Krismadinata, Ph.D: Kami Berusaha Jadi Garda Terdepan Semua Lini Pendidikan
- Krismadinata, Ph.D: Penunjukkan Wakil Rektor Berdasarkan Kemampuan dan Bukan Like or Dislike
- Dilantik Rektor jadi Senior Eksekutif UNP, Prof. Ganefri Teken Fakta Integritas
Menurut Achmanto Mendatu, Head of Human Resource and Training PT IMIP, Program beasiswa bertujuannya meningkatkan mutu dan kemampuan SDM khususnya di bidang teknologi dan manajemen serta bidang sosial humaniora untuk mendukung hilirisasi mineral di tanah air. Program ini masih berfokus pada jenjang S2 saja.
Salah satu perguruan tinggi yang telah bekerjasama dalam program beasiswa ini adalah Central South University (CSU) yaitu program beasiswa kerja sama di bidang Metalurgi dan Sains Material. Program ini berlangsung selama 3 (tiga) tahun, dengan pendanaan bersama antara Kemenko Marves, LPDP, Central South University, dan GEM Co., Ltd (pemegang saham mayoritas PT QMB New Energy Materials).
"Jumlah karyawan di Kawasan IMIP ini (periode Januari 2024), sebanyak 80.259 orang. Untuk PT QMB sendiri, sekitar persen dari angka itu atau sekitar 2.000 orang, kita memerlukan SDM yang berkualitas untuk pengembangan industri di masa depan. Untuk itu kerjasama dengan Perguruan Tinggi merupakan hal yang penting dilakukan" kata Achmanto Mendatu.
Di hadapan para pimpinan PTN Indonesia, Profesor Xu Kaihua, founder of GEM Co.,Ltd (Direktur Utama PT QMB New Energy Materials), menjelaskan Program beasiswa kerja sama CSU ini, telah memasuki angkatan keempat. Fokus jurusan yang akan didanai adalah Jurusan Teknik Metalurgi, Teknik transportasi (railway), dan Perdagangan Internasional (industri logam dan non-logam). Meski begitu, beberapa jurusan yang masih relevan misalnya teknik pertambangan, kimia, dan material, masih bisa tercover dalam program tersebut. Dan sedang dipertimbangkan dan dijajaki pemberian Bea Siswa pada disiplin Ilmu Sosial Humaniora yang terkait dengan tanggungjawab sosial kemasyarakat yang menjadi perhatian penting bagi jalinan sosial buadaya untuk keberlanjutan pembangunan antara bangsa.
"Satu tahun pendanaan beasiswa dilakukan LPDP, satu tahun oleh CSU, dan satu tahun oleh PT QMB. Hanya saja, seperti dalam beberapa kasus sebelumnya, dimana kuota yang diberikan oleh LPDP masih belum memadai, sehingga kita isi dengan kuota full pendanaan dari PT QMB. Pada beberapa kasus juga, karena kuota penerima bantuan yang diajukan oleh LPDP masing kurang, maka kita isi dengan karyawan", demikian penjelasan Profesor Xu.
Untuk memenuhi quota bea siswa, PT QMB meminta bantuan kepada MRPTNI dalam mempromosikan dan dapat juga dalam menjaring kandidat penerima program beasiswa S2 tersebut. Sebagai tindak lanjut dari tawaran kerja sama itu, para Rektor PTN Indonesia mengunjungi Kawasan IMIP, agar mereka dapat melihat secara langsung proses hilirisasi yang dilakukan di IMIP khususnya PT QMB. "Jadi pertemuan kali ini merupakan inisiatif kedua belah pihak yang memiliki misi dan kepedulian yang sama bagi pembangunan dan kesejahteraan kedua bangsa" Lanjut Prof. Xu
Menurut Ketua MRPTNI, Prof Ganefri, rencana kerja sama program beasiswa pendidikan ini merupakang program yang baik dan strategis oleh karenanya perlu segera direalisasikan. "Ini peluang yang sangat bagus untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi yang sejalan dengan program Merdeka Belajar", demikian penjelasan Prof. Ganefri
Dalam kesempatan tersebut Prof. Ganefri juga menyatakan bahwa investasi asing memang sangat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya alam. Namun agar tidak menimbulkan dampak negatif dan benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat maka perlu ada kesadaran bersama untuk melakukan recoveri terhadap alam dan penguatan infrastruktur sosial budaya masyarakat. Disinilah pentingnya memasukkan peningkatan kapasitas SDM di bidang sosial budaya dalam program ini, disampping peningkatan soft skill tehnokratis.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, MRPTNI akan segera melakukan pertemuan untuk membahas tehnis pelaksanaan kerja sama, pembagian kuota masing-masing perguruan tinggi yang tergabung dalam MRPTNI, termasuk sistem seleksi dan standarisasi para mahasiswa yang akan menerima bea siswa. "Kami juga akan segera melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Dirjen Diktiristek Kemendikbud, LPDP, para Rektor dan lain-lain agar program yang bagus ini dapat segera berjalan", kata Prof Ganefri, Ph.D yang juga digadang-gadang jadi bakal calon Gubernur Sumatera Barat (2024-2229) ini kepada awak media. (Humas UNP/BM)
Komentar