PAINAN - Guna mewujudkan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Pesisir Selatan 2024, maka permasalahan tersebut harus dapat diatasi bersama, mengingat kasus Stunting yang meningkat dari periode 2023 mencapai 2.314 kasus atau 29,8 persen dari total jumlah anak, jumlah tersebut meningkat 4,6 persen jika dibandingkan 2022 yang 25,2 persen.
Sebenarnya, permasalahan Stunting ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, namun juga di seluruh Indonesia dan berbagai Negara. Oleh karena itu, pentingnya orang tua mensejaterahkan anak dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap timbulnya stunting pada anak.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) stunting adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Jadi dapat disimpulkan bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Persoalan utama stunting ialah dimana asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hami, ibu menyusui dan balita
Untuk mewujudkan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pesisisr Selatan, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah mengatasi permasalahan anak yang susah makan dengan cara memberikan variasi makanan kepada anak
Agar memperhatikan asupan gizi dan nutrisi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, hal ini bisa juga dilakukan dengan memperhatikan pola makan dengan mengomsumsi jenis makanan beragam dan seimbang.Kemudian, menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal yang baik bagi keluarga. Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala. Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan. Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah
Bahaya terjadinya stunting pada anak bisa berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.
Dengan itu, dilakukan upaya untuk penurunan stunting melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab lansung dan intervensi gizi sensitive untuk mengatasi penyebab tidak lansung sebagai berikut :
Intervensi gizi spesifik Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi memiliki dapak paling besar pada pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau sasaran prioritas
Editor : Marjeni Rokcalva