Penulis: Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Tindak lanjut dampak dari kejadian banjir bandang lahar dingin marapi yang terjadi pada 8 April dan 11 Mei 2024 lalu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat gelar Rapat Antisipasi Banjir Bandang dan Lanjutan Pembangunan Jalan Tol Sicincin-Limapuluh Kota Kota di Auditorium Gubernuran, Jumat (24/5/2024).
Pada rapat ini, Gubernur Sumbar, H. Mahyeldi dan semua kepala daerah yang wilayahnya terkena dampak, mulai dari Plh. Wali Kota Padang Panjang, Dr. Winarno, M.E, bupati Agam, bupati Limapuluh Kota, wali Kota Bukittinggi, bupati Padang Pariaman, bupati Tanah Datar, menandatangani komitmen bersama mendukung percepatan lanjutan pembangunan jalan tol Sicincin-Limapuluh Kota.
Penandatanganan ini disaksikan rektor-rektor, para ahli dari perguruan tinggi se-Sumbar, kepala Balai Sungai, kepala Balai Rumah, kepala Balai Jalan dan undangan terkait lainnya.
Baca Juga
- Plh Wako Padang Panjang Paparkan Kondisi Pascabanjir Bandang kepada Kepala BNPB
- Pemko Padang Panjang Terus Upayakan Pemulihan Ekonomi Pascabanjir Bandang
- Pj Wako Padang Panjang Serahkan Bantuan dari Tiga Sumber kepada Warga Terdampak Banjir Bandang
- Sekda Pessel Serahkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang dan Golodo di 3 Kabupaten Sumbar
- Jebol Akibat Banjir Bandang, Warga Ngalau Padang Panjang Perbaiki Irigasi Lubuk Janggan
Gubernur Mahyeldi menjelaskan, beberapa kejadian banjir bandang yang telah menimpa beberapa daerah, bahkan memakan korban jiwa dan banyak masyarakat kehilangan tempat tinggal serta lahan pertanian mereka.
Sesuai instruksi presiden, tambahnya, untuk menyikapi bencana yang terjadi dan masih berlangsung sampai saat ini di Sumbar, diperlukan strategi mitigasi, penanganan serta analisis dampak yang ditimbulkan. Salah satu upaya mitigasi jangka menengah adalah percepatan
Pembangunan sabo dam dan lanjutan pembangunan jalan tol Sicincin-Limapuluh Kota.
"Terkait pembangunan jalan tol ini diperlukan komitmen kita bersama dalam mendukung pembebasan lahan untuk percepatan pembangunan. Sehingga ini bisa dikerjakan sesegera mungkin. Mengingat curah hujan di beberapa daerah yang terdampak banjir masih terbilang cukup tinggi, kita tidak menginginkan banjir dan bencana seperti ini terulang lagi," tegasnya.
Ditambahkan Mahyeldi, lanjutan pembangunan jalan tol ini merupakan penyempurnaan jangka panjang untuk Sumbar, karena mengurangi kemacetan dan mempercepat mobilitas orang dan barang.
Pihaknya juga akan mengajukan permohonan infrastruktur strategis dalam penanganan bencana. Di antaranya, perbaikan infrastruktur utama kewenangan nasional, perbaikan infrastruktur utama kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, pembangunan sabo dam kawasan Gunung Marapi, lanjutan pembangunan tol Padang-Pekanbaru seksi Sicincin-Padang Panjang-Bukittinggi-Limapuluh Kota.
Dilanjutkan dengan rekonstruksi jalan nasional yang terban di kawasan Lembah Anai dengan pembangunan fly over dari Air Terjun Lembah Anai ke Silaing serta percepatan pembangunan fisik fly over Sitinjau Lauik.
"Semua ini merupakan jalan yang sangat rawan bencana. Perlu dilakukan segera sehingga akan menjadi penyempurnaan pembangunan jangka panjang untuk Sumbar. Serta pengurangan terjadinya bencana, kecelakaan bahkan kemacetan," ulasnya.
Sementara itu Rektor Universitas Baiturrahmah, Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S yang memoderatori kegiatan ini menyampaikan, optimis jalan tol akan terealisasi karena dukungan dari bupati dan wali kota. Namun program-program apa yang akan dilakukan ini harus dimatangkan, mengingat ini semua menyangkut masyarakat banyak.
Sedangkan Plh. Wako Winarno menyampaikan, terkait beberapa jalan putus akibat banjir bandang, saat ini Pemko Padang Panjang sudah banyak melakukan upaya, seperti membangun jembatan sementara.
"Terkait banjir ini dampak besar yang dialami Padang Panjang adalah ekonomi masyarakat menurun drastis. Karena jalan penghubung dari Kota Padang ke Padang Panjang putus total. Banyak kuliner Padang Panjang saat ini tutup. Jadi untuk pembangunan fly over yang diusulkan tolong disegerakan mengingat Padang Panjang saat ini sudah seperti kota mati," jelas Winarno.
Terkait jalan tol, tambahnya, Pemko siap untuk pelaksanaannya. Namun ada beberapa permintaan khusus terkait hal ini. Harus ada akses masuk maupun keluar (exit tol) untuk Padang Panjang mengingat pembangunan ini bisa memberikan dampak ekonomi bagi kota. (Lex)
Komentar