Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Setelah melalui pertimbangan dan pengkajian yang matang dan cukup lama, Prof. Ganefri, Ph.D, hari ini mengambili putusan untuk mundur dari keinginan Iluni UNP yang mencalonkannya sebagai bakal calon (Balon) Gubernur Sumbar di ajang Pilkada 2024 ini.
"Untuk itu, saya dan keluarga mohon maaf sebesar-besarnya kepada Ketum DPP Iluni UNP Drs. Nadirman, MM dan jajaran DPP serta keluarga besar Alumni IKIP Padang/UNP dimana saja berada di seluruh Indonesia," tegas Prof. Ganefri, Sabtu pagi (1/6/2024).
Disebutkan Prof. Ganefri, ada dua alasan utama ia menolak pencalonan Iluni UNP. Pertama, katanya, ia akan fokus membantu UNP dalam mengambangkan diri setelah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Karena, tugas PTN BH cukup berat apalagi saat ini UNP sedang berupaya optimal menjadi World Class University (WCU) di Indonesia.
"Insya Allah tanggal 5 Juni 2024 ini, kami akan mengakhiri jabatan sebagai Rektor UNP yang sudah dijalani selama dua periode, dan kami tidak mungkin meninggalkan begitu saja Rektor UNP yang baru dalam mengemban amanah besar menjalankan PTN BH ini," tegasnya.
Prof. Ganefri juga melanjutkan, jika ia maju sebagai Calon Gubernur Sumbar, tentu ia harus mundur dari Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga tidak bisa lagi ikut campur optimal membantu kemajuan UNP ke depan.
Alasan kedua, katanya, sebagai seorang guru besar di UNP, kami juga ingin membantu kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya di Sumatera Barat.
"Saya terus berkeinginan menjadikan Sumatera Barat menjadi provinsi sebagai destinasi pendidikan di Indonesia," katanya.
Lantas bagaimana caranya? Menurut Rektor Terbaik Indonesia tahun 2023 ini, salah satunya dengan upaya mendorong Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Sumbar untuk meningkatkan kualitas agar tumbuh dan berkembang.
"Semua PTN dan PTS harus tumbuh dan berkembang sesuai keciriannya dengan meningkatkan kualitas. Dan itu yang akan saya bantu. Apalagi saat ini saya juga membantu mengembangan Univesitas Bung Hatta dan Universitas Nahdlatul Ulama Sumbar," ungkapnya.
Dan bila Sumbar jadi destinasi pendidikan di Indonesia, sambungnya, kami yakin akan berimbas pada kenaikan pendapatan daerah dan Indonesia.
"Itu dibuktikan oleh salah satu negara tetangga Indonesia, yakni Australia yang menjadikan negaranya sebagai salah satu negara destinasi pendidikan dan ini menjadi salah satu sumber pendapatan negaranya yang terbesar," tambah Ketua Majlis Rektor PTN Indonesia ini. (MR)
Komentar