Penulis: ET | Editor: Ermanto
PADANG - In Case Art & Design, Artificial Intelligence (AI) takkan pernah 100% menggantikan peran manusia.
Demikian disampaikan oleh oleh Dr. Haris Satria, dosen Departemen Seni Rupa FBS Universitas Negeri Padang dalam Webinar Nasional
Webinar Nasional "Artificial Intelligence dalam Industri Seni dan Desain : Prospek dan Tantangannya" yang diselenggarakan pada Jumat (7/6) secara daring.
Baca Juga
Dr. Haris Satria menyampaikan materi berjudul berjudul Art & Desain in Digital Era Based on Collaboration. Kegiatan ini menghadirkan 9 Narasumber dari berbagai kampus seni dan desain di Indonesia. Isu strategis yang dibahas terkait prospek dan tantangan AI khususnya pada seni dan desain.
Pada kesempatan itu Dr. Haris Satria menyampaikan bahwa Art & Design merupakan part of creative economy dan kebutuhan ekonomi digital 20 tahun kedepan yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV) dan kata kunci dalam AI adalah perubahan, mulai dari cara, siapa dan untuk apa kita membuat desain.
"Desainer dapat lebih fokus pada aspek-aspek kreatif dan konseptual dalam pekerjaan dan AI dapat membantu meringankan tahapan dalam teknis. Konsep kolaborasi dibagi menjadi tiga : people, technology, people & technology," jelas Dr. Haris Satria.
Lebih lanjut Dr. Haris Satria menegaskan bahwa UPSKILLING dan RESKILLING merupakan dua indikator utama pada shifting di era digital.
"Melalui upskilling, AI dapat membantu skill dan efisiensi dalam proses desain dalam penggunaan tools ataupun aplikasi. Melalui reskilling, manusia dapat mempelajari keterampilan baru yang diperlukan untuk beralih ke pekerjaan berbeda," tukuk Dr. Haris Satria.
Webinar ini diselenggarakan oleh Prodi S1 Desain Komunikasi Visual Universitas STEKOM, bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Esa Unggul Jakarta, Universitas Negeri Makasar, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Semarang, STIE STEKOM, Perkumpulan Komunitas Industri dan Vokasi Indonesia (PERKIVI), Perkumpulan Teachpreneur Indonesia Cerdas. (ET)
Komentar