Pemko Padang Panjang Laksanakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Padang Panjang, Dr. Winarno, ME saat meninjau kegiatan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, Rabu (5/6/2024). Foto: Kominfo Padang Panjang
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Padang Panjang, Dr. Winarno, ME saat meninjau kegiatan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, Rabu (5/6/2024). Foto: Kominfo Padang Panjang

PADANG PANJANG - Guna mendapatkan data akurat by name by addres (BNBA), serta menurunkan angka stunting di Padang Panjang, Pemerintah Kota melalui Dinas Sosial PPKBPPPA dan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta unsur terkait lainnya, laksanakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

"Kegiatan ini dilaksanakan serentak pada 5 Juni 2024 ini di 38 provinsi. Khusus di Padang Panjang, kegiatan ini dilakukan di 18 posyandu yang tersebar di 16 kelurahan," ujar Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota, Dr. Winarno, ME saat meninjau kegiatan tersebut, Rabu (5/6/2024).

Disampaikannya, kegiatan ini dilaksanakan guna menurunkan angka stunting di Padang Panjang serta mendapatkan data akurat BNBA yang nantinya sebagai dasar pemberian intervensi program yang semakin terarah dan tepat sasaran.

"Kita harapkan kegiatan ini berjalan dengan lancar. Semua sasaran anak stunting yang ada di Padang Panjang benar-benar mendapatkan penanganan yang baik sehingga tumbuh kembangnya juga lebih baik dan tidak mengalami stunting lagi," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si menyampaikan, pengukuran dan intervensi serentak ini merupakan gerakan bersama yang melibatkan semua unsur, baik itu OPD, kader dan masyarakat untuk mencegah lahirnya anak stunting baru.

Sasaran pengukuran dan intervensi serentak ini adalah semua calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang diharapkan datang ke posyandu untuk dilakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi.

"Pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting dilakukan sebagai upaya kejar target mempercepat penurunan stunting di bawah 14 persen di tahun ini. Dengan upaya ini bisa mencegah stunting baru lebih maksimal dan mendapatkan data yang lebih baik," katanya.

Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Rahmaisa, SKM menyampaikan, pihaknya bersama kader langsung melakukan pengukuran terhadap sasaran.

"Bila ditemukan stunting, dilakukan tatalaksana stunting. Bila berat badan (BB) tidak naik, BB kurang, gizi kurang akan ada bimbingan oleh dokter. Ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) akan mendapat makanan tambahan (PMT)," ucapnya.

Bersamaan dengan kegiatan ini, Bapak Ibu Asuh Anak Stunting (Basunting) yang ada di setiap OPD juga menyerahkan bantuan untuk balita stunting dan ibu hamil, berupa susu, telur dan beras.

Editor :
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini