Novi Hendri: Sektor Pendidikan dan Jasa Butuh Sentuhan Khusus di Padang Panjang

Penulis: lex | Editor: Armed

Padang Panjang -- Menurut Tokoh Muda Padangpanjang Dr. Novi Hendri,SE,M.Si Dt. Bagindo Saidi, Kota Padang Panjang perlu melakukan reorientasi pembangunan, sehingga dapat menyesuaikan diri secara tepat sesuai arah kemajuan zaman.

"Kita harus mendorong kebijakan pembangunan ke sektor jasa dan pendidikan. Sektor pendidikan tinggal mengembangkan, sementara sektor jasa perlu kerja keras, sehingga akan mampu mendongkrak penghasilan warga kota ini," ujar Dr. H. Novi Hendri Dt.Bagindo Saidi, SE, M.Si, Senin (22/07/2024), di Hotel Muhammadiyah Kauman Padang Panjang.

Menurutnya, pemerintah kota perlu mematangkan konsep untuk memberdayakan semua lembaga pendidikan, khususnya yang sudah eksis sejak zaman penjajahan Belanda, seperti Perguruan Thawalib, Diniyyah Puteri, dan Pesantren Kauman Padang Panjang.

Baca Juga


Dalam konteks ini, sebutnya, juga termasuk SMAN, MAN, MTsN, Thawalib Gunung, Serambi Mekah, SMP negeri, dan SMP swasta yang kini mulai bermunculan di kota berjuluk Serambi Mekah itu.

"Kini setiap akhir pekan ribuan orangtua siswa dari luar daerah berdatangan ke kota ini. Momen ini tidak boleh lepas begitu saja oleh pelaku usaha jasa perhotelan, tempat kos, transportasi, cindera mata, dan kuliner," tuturnya.

Agar sektor jasa bisa menjangkau lebih banyak warga kota, imbuhnya, maka pemerintah daerah harus terus mendongkrak kapasitas lembaga pendidikan yang sudah eksis, sehingga daya tampungnya jadi lebih besar.

Kalau pemko memberi hibah dua atau tiga miliar rupiah untuk membangun lembaga pendidikan yang diminati orangtua dari luar daerah, sebut Novi, maka setahun berikutnya akan menyebabkan sektor jasa berdenyut. Itu artinya, tegas politisi muda itu, efeknya akan langsung dirasakan warga kota.

Novi mengakui, keberadaan Pesantren Kauman Muhammadiyah dan MAN 1 Padang Panjang saja, yang siswanya banyak berasal dari luar, sudah menyebabkan nilai transaksi usaha masyarakat naik.

"Tak mungkinlah Kauman akan membeli ribuan ekor ayam dalam sepekan ke Padang. Sekian ton beras dan sayur ke Bukittinggi. Mereka pasti beli di Padang Panjang. Apa artinya? Artinya kalau santri banyak, maka belanja mereka kepada warga Padang Panjang juga akan banyak," ujarnya.

Untuk itu ke depan, Novi mendorong Pemko Padang Panjang untuk fokus ke dua bidang itu. Legislatif pun harus melapangkan jalan pemko merealisasikannya dengan aturan-aturan yang kuat, sehingga tidak pula memicu masalah hukum di kemudian hari. (lex)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru