Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Kabar berlabuhnya Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy ke Partai Golkar pasca mundur dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) jadi perhatian banyak pihak dan jadi perbincangan di media sosial (Medsos).
Namun demikian, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sumatera Barat (Sumbar) Khairunas menyebut pihaknya masih menunggu informasi dari DPP.
Ia menyebutkan, pihaknya belum dapat konfirmasi dari DPP.
Baca Juga
- Plt Gubernur Audy Joinaldy Ajak Seluruh Pihak Percepat Digitalisasi Nagari di Sumbar
- Peringatan Hari Jadi Sumbar ke-79: Bangkitkan Kesadaran untuk Lebih Mencintai Kampung Halaman
- Wagub Sumbar Buka Bazar Ramadhan di Halaman Kantor Gubernur, Bisa Belanja dengan Harga Terjangkau
- Wagub Audy Joinaldy Pimpin Upacara Hari Pahlawan ke-78 tingkat Provinsi Sumbar
- Wagub Audy Joinaldy Pimpin Tim Pemprov Sumbar Studi Banding ke Kaltim
"Kita belum bisa jawab," kata Khairunas sebagaimana dilansir TribunPadang.com, Kamis (25/7/2024).
"Kita tunggu aja dulu. Mungkin beliau (Audy) dari DPP," tambahnya.
Untuk diketahui, kabar Audy berlabuh ke Golkar menjadi perbincangan di media sosial.
Selain itu, baliho Audy Joinaldy sebagai bakal calon Gubernur Sumbar juga terpajang di Jalan Sudirman Kota Padang.
Baliho tersebut muncul pasca Audy ditinggal Mahyeldi yang berpasangan dengan Vasco Ruseimy di Pilgub Sumbar 2024.
Untuk diketahui, sebelumnya, pasca ditinggal Mahyeldi yang akan berduet dengan Vasco Ruseimy untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2024, Audy Joinaldy istirahat dari Partai Persatuan Pembangunan.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sumbar Hariadi, kira-kira sepekan yang lalu Audy telah bertemu dengan jajaran DPC dan DPW PPP Sumbar menyampaikan keputusannya untuk istirahat dari partai berlambang Ka'bah itu.
"Sementara dia (Audy) istirahat dulu, bukan mundur, istirahat dari kehebohan politik ini," kata Hariadi.
Ketika ditanyai apakah Audy masih kader PPP, Hariadi mengatakan lagi Wakil Gubernur Sumbar 2020-2024 itu hanya istirahat dari gonjang ganjing politik.
"Istirahat dulu dari gonjang ganjing politik, istirahat dari PPP, jadi saya tak punya kapasitas juga untuk menjawabnya lagi," kata dia.
Siapa Berpeluang Dampingi Audy?
Merapatya Audy ke Golkar membuat beberapa peluang koalisi. Bila dengan mengusung Audy, boleh jadi Golkar (9 kursi) akan berkoalisi dengan PDIP (3 kusri) dan PKB (3 kursi) dan kemungkinan Audy akan berduet dengan Sutan Riska.
Namun demikian, menurut beberapa pengamat, peluag Audy berduet dengan Epyardi Asda dengan koalisi Golkar-PAN juga terbuka lebar. Bila ini terjadi, Audy kemungkinan besar berpasangan dengan Epyardi Asda. Namun ini tidak strategis, karena keduaya berasal dari Dapil I alias selatan Sumbar.
Lantas bagaimana dengan partai lain, seperti Demokrat, Nasdem dan PPP, apakah ketiga partai ini akan membuka poros koalisi baru, bisa jadi. Siapa calonya, bisa saja Duet Fauzi Bahar (Nasdem) dengan Emma Yohana (PPP) atau Fauzi Bahar-Darizal Basir (Demokrat).
Menarik untuk disimak. Semua peluang bisa terjadi, apalagi politik yang sedang dinamis sekali di Sumbar. (MR)
Komentar