Penulis: Adpsb/Cen | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PARIAMAN - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi Ikatan Guru Silek Sakato se-Kabupaten Padang Pariaman, yang terus berupaya mengajak generasi muda untuk melestarikan khasanah kebudayaan Minang lewat Silek. Apresiasi itu disampaikan Mahyeldi saat menghadiri Silaturahmi Tuo Silek di Korong Olo Bangau, Nagari Katapiang, Batang Anai, Minggu (04/08/2024).
"Silek adalah bagian dari tradisi dan budaya Minangkabau, maka dari itu kita wajib menjaga dan melestarikannya sebagai salah satu identitas diri yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang kita," kata Mahyeldi yang dalam agenda tersebut turut didampingi Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim.
Mahyeldi mengatakan, kearifan lokal Minangkabau tampak nyata dari pola hidup masyarakat yang menjujung tinggi adat dan agama, sehingga hadirlah falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) sebagai katakteristik utama. Silek sendiri, merupakan salah satu perwujudan dari kearifan lokal yang mengandung banyak makna dan pengajaran.
Baca Juga
- Tingkatkan Kualitas Transparansi Pelayanan Publik, Gubernur Sumbar Luncurkan Aplikasi Sepakat
- Plt Gubernur Sumbar Minta Seluruh Pihak Perhatikan Detail Kecil yang Dapat Menghambat Pilkada
- Plt Gubernur Sumbar: Fisik 85 Persen, Peresmian Jalan Tol Padang-Sicincin Pekan Kedua Desember
- Patung Bung Hatta di SMPN 1 Padang Diresmikan, Ini Pesan Plt Gubernur Sumbar
- Plt Gubernur Sumbar Ingatkan Lagi Pentingnya Meneladani Pahlawan Bangsa
"Jika sebelumnya ABS-SBK hanya sebatas Perda, maka sejak Tahun 2022 yang lalu, telah dituangkan dalam UUD Nomor 17 Tahun 2022. Artinya, nilai ABS-SBK sudah diakui oleh Negara secara de facto dan de jure," ujar Mahyeldi.
Pada prinsipnya, sambung Mahyeldi, adat berlaku salingka nagari. Sementara itu, pengamalannya bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan sesama manusia dan juga memperkuat hubungan manusia dengan Allah SWT.
"Silek juga bagian dari sarana pendidikan kita dalam pembentukan karakter masyarakat, serta merajut tali silaturrahim. Saya berharap dengan adanya komunikasi antartuo silek, maka tradisi Silek betul-betul terus melekat dalam diri masyarakat Minangkabau," ucapnya. (Adpsb/Cen)
Komentar