Penulis: BM | Editor: Marjeni Rokcalva
LUBUK ALUNG - Program Pengabdian Masyarakat dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Kemitraan yang diprakarsai oleh Tim Universitas Negeri Padang (UNP) resmi dimulai dengan kegiatan sosialisasi pada 7 September 2024 di Kantor Wali Nagari Sikabu Lubuk Alung, Padang Pariaman. Program ini diketuai oleh Prof. Dr. Rahadian Zainul, S.Pd., M.Si dan bertujuan untuk memperkuat ekonomi masyarakat lokal melalui pemberdayaan teknologi dan inovasi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kejora.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Wali Nagari Sikabu Lubuk Alung, Jasriman, serta sekitar 15 anggota KWT Kejora, yang menjadi mitra utama dalam pelaksanaan program ini. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan rencana kerja dan tujuan dari program, serta mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya dalam aspek produksi dan pemasaran produk pertanian.
Ruang Lingkup dan Tujuan Program
Program Pengabdian ini menargetkan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas produksi dan kewirausahaan, dengan memanfaatkan teknologi modern dalam pengolahan hasil pertanian. Fokus utama adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan oleh KWT Kejora, serta memberikan pelatihan kewirausahaan untuk memperkuat akses pasar mereka. Dalam presentasinya, Prof. Dr. Rahadian Zainul menjelaskan bahwa program ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan solusi teknis tetapi juga untuk mengembangkan aspek ekonomi masyarakat agar lebih mandiri dan berdaya saing.
"Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Nagari Sikabu Lubuk Alung, khususnya KWT Kejora, untuk memanfaatkan teknologi modern dan keterampilan kewirausahaan dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Kami berharap, melalui program ini, mereka mampu mengelola usaha secara mandiri dan bersaing di pasar yang lebih luas," ungkap Prof. Rahadian.
Tahapan Pelaksanaan Program
Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di Nagari Sikabu Lubuk Alung ini dirancang dengan beberapa tahapan pelaksanaan yang terstruktur dan komprehensif, untuk memastikan tercapainya tujuan utama pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tahap pertama adalah sosialisasi dan identifikasi kebutuhan, yang dilaksanakan pada tanggal 7 September 2024 di Kantor Wali Nagari Sikabu Lubuk Alung. Pada tahap ini, tim dari Universitas Negeri Padang (UNP) melakukan pertemuan dengan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kejora dan pemangku kepentingan lokal untuk memperkenalkan program serta mendiskusikan permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi masyarakat, terutama dalam aspek produksi dan pemasaran produk pertanian.
Setelah sosialisasi, program dilanjutkan dengan pelatihan teknologi dan peningkatan kapasitas produksi, di mana tim UNP memberikan pelatihan intensif kepada anggota KWT Kejora terkait penggunaan teknologi modern dalam pengolahan hasil pertanian. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi, serta memperkenalkan teknik pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan adanya pelatihan ini, kelompok diharapkan dapat meningkatkan volume produksi hingga 30%, sambil memastikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan tetap memenuhi standar pasar.
Tahapan berikutnya adalah pengembangan kewirausahaan dan pemasaran digital, di mana anggota KWT Kejora akan dilatih dalam merancang strategi pemasaran yang efektif, khususnya melalui platform digital seperti media sosial dan e-commerce. Langkah ini diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk yang dihasilkan, sehingga tidak hanya berfokus pada pasar lokal, tetapi juga mampu bersaing di tingkat regional dan nasional. Pelatihan ini juga mencakup pengelolaan usaha, perencanaan bisnis, serta teknik diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian mereka.
Sebagai langkah terakhir, program ini akan berlanjut dengan pendampingan dan evaluasi berkelanjutan. Tim pengabdian dari UNP akan mendampingi para anggota KWT Kejora secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa teknologi yang telah diajarkan dapat diterapkan secara efektif, serta membantu mengatasi kendala yang mungkin muncul selama pelaksanaan. Evaluasi rutin juga akan dilakukan untuk menilai dampak program terhadap peningkatan produktivitas dan pendapatan kelompok, serta menyesuaikan metode pelaksanaan jika diperlukan, agar hasil yang diperoleh dapat maksimal dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Dampak Positif yang Diharapkan
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Nagari Sikabu Lubuk Alung, khususnya bagi anggota KWT Kejora, yang selama ini menjadi penggerak ekonomi berbasis pertanian di wilayah tersebut. Prof. Rahadian Zainul menjelaskan bahwa program ini ditargetkan dapat meningkatkan produktivitas kelompok hingga 30% melalui penerapan teknologi baru, serta meningkatkan pendapatan mereka melalui pemasaran yang lebih efektif.
Wali Nagari, Jasriman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Tim UNP atas pelaksanaan program ini. "Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Negeri Padang atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kami, terutama untuk membantu meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi KWT Kejora," ujarnya.
Salah satu anggota KWT Kejora, Jusmaniar, memberikan kesan positif terkait pelaksanaan program ini. "Kami sangat bersyukur dengan adanya program dari Universitas Negeri Padang ini. Selama ini kami merasa kesulitan dalam meningkatkan hasil produksi karena keterbatasan teknologi dan pengetahuan. Melalui pelatihan ini, kami diperkenalkan dengan teknologi baru yang sangat membantu dalam mempercepat proses pengolahan dan meningkatkan kualitas produk kami. Selain itu, kami juga diberikan pengetahuan tentang cara memasarkan produk secara online, yang selama ini kami belum pernah coba. Saya yakin dengan pendampingan dari tim, kelompok kami akan semakin berkembang dan produk kami bisa dikenal lebih luas lagi," ungkap Jusmaniar.
Kerjasama dan Keberlanjutan Program
Selain didukung oleh pemerintah Nagari Sikabu Lubuk Alung, program ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk universitas, lembaga lokal, dan masyarakat setempat. Tim pengabdian UNP memastikan bahwa program ini akan terus berlanjut dengan adanya pendampingan dan pengembangan model bisnis yang berkelanjutan, sehingga dampaknya bisa dirasakan secara jangka panjang.
Dengan dimulainya kegiatan ini, Tim UNP berharap bahwa program tersebut dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat berbasis kemitraan dan teknologi. "Kami ingin program ini tidak hanya berhasil di sini, tetapi juga dapat diadaptasi di daerah lain yang memiliki potensi serupa," kata Prof. Rahadian Zainul menutup sosialisasi tersebut. (BM)
Komentar