Penulis: AH | Editor: Marjeni Rokcalva
AGAM - Tim pengabdian masyarakat Prodi Teknik Elektro UNP meluncurkan inovasi peralatan pratikum bidang teknologi kejuruan dalam bentuk training kit yang berkontribusi sebagai media pembelajaran dan berguna untuk mempelajari perkembangan teknologi dalam bidang energi terbarukan, khususnya energi listrik yang berasal dari matahari dalam kegiatan SMK 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam 21 September 2024.
Energi matahari menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan peran dari energi fosil yang selama ini digunakan dengan berbagai efek negatif yang ditimbulkan, seperti polusi bahkan perubahan iklim yang sering dikenal dengan efek rumah kaca, demikian dijelaskan Ketua tim Pusat Produksi dan Inovasi Peralatan Praktikum Teknologi Kejuruan UNP, Asnil, S.Pd., M.Eng.
Tim pengabdian asal Teknik Elektro FT UNP mengadakan kegiatan pengabdian di sekolah SMK N 1 Tajung Raya dengan mengusung topik Energi Terbarukan, khususnya konversi energi matahari menjadi energi listrik.
Baca Juga
- Sebanyak 40 Karya Dipamerkan di Pameran Departemen Seni Rupa UNP
- Dekan FBS UNP dan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Tandatangani Kerja Sama
- Pimpinan Prodi S3 IKB FBS UNP dan Pascasarjana UNDIKSHA Bali Tandatangani Kerja Sama
- Magister Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNP dan UNDIKSHA Tandatangani Kerja Sama
- Visiting Lecturer DKV FBS UNP Hadirkan Prof Khairul dari UCSI University Malaysia
Konversi energi matahari menjadi energi listrik di kenalkan menggunakan training kit peralatan praktikum yang dikembangkan sendiri oleh dosen-dosen UNP. Asnil mengatakan bahwa training kit tersebut dikembangkan dari hasil penelitian tim dengan melibatkan mahasiswa dan tenaga kependidikan. Produk tersebut telah di uji coba di Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro FT UNP.
Asnil menambahkan bahwa produk inovasi yang dihasilkan oleh Pusat Produksi dan Inovasi Peralatan Praktikum tidak hannya training kit seperti yang digunakan pada kegiatan pengabdian di SMK N 1 Tanjung Raya. Namun berbagai inovasi lain untuk menunjang proses pembelajaran juga dikembangkan seperti training kit PLC (Programable Logic Controller), Mikrokontroller, dan IoT. Semua training kit yang dikembangkan juga sudah banyak digunakan di berbagai SMK di Sumatera Barat.
Asnil menegaskan bahwasanya produk inovasi yang dihasilkan ini adalah produk lokal namun dari segi kualitas bisa dikatakan setara dengan produk impor. Hal ini dikarenakan inovasi dilakukan dengan reverse engineering dari produk luar yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan terutama SMK bidang teknologi di Sumatera Barat
Sementara Hendra Syafri, M.Pd.T sebagai perwakilan dari sekolah dari SMK N 1 Tanjung Raya menyambut baik inovasi ini dan sangat berharap dengan pengambangan produk inovasi yang dilakukan oleh UNP dapat meningkatkan kopetensi siswa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. (AH)
Komentar