Tim Pengabdian FMIPA UNP Terapkan Metode FGIL Pada Pembelajaran Kimia SMA di Buktitinggi

Penulis: BM | Editor: Marjeni Rokcalva

BUKITTINGGI - Tim Pengabdian Jurusan Kimia FMIPA UNP diketua Prof. Dr. Mawardi, M.Si dengan beranggotakan Alizar, S.Pd, M.Sc, Ph.D dan Faiza Qurrata 'Aini, S.Pd, M.Pd, terus beruapa menerapkan model pembelajaran era revolui 4.0 di mata pelajaran Kimia SMA di Kota Bukittinggi dengan model pembelajaran Flipped Classroom Berbasis Guided Inquiry (FGIL).

Menurut Prof. Dr. Mawardi, M.Si, Senin (30/9/2024), perkembangan revolusi industri 4.0 yang menyebabkan penyebarluasan informasi dan teknologi (IT) dalam segala bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan terutama di setiap segmen pada proses pembelajaran.

Disamping itu, pendidikan di era revolusi industri 4.0 dipandang sebagai pengembangan tiga kompetensi besar abad ke-21, yakni kompetensi berpikir, bertindak dan hidup di dunia. Kompetensi berpikir meliputi berpikir kritis, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah. Kompetensi bertindak meliputi komunikasi, kolaborasi, literasi digital dan literasi teknologi.

Baca Juga


"Sedangkan kompetensi hidup di dunia meliputi inisiatif, mengarahkan diri, pemahaman global serta tanggung jawab sosial. Sehubungan dengan hal itu Pemerintah dalam hal ini yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) meluncurkan sebuah kurikulum yang mampu mengatasi permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia yaitu kurikulum merdeka kampus merdeka belajar untuk setiap jenjang pendidikan," katanya.

Salah satu tantangannya adalah pada sistem pembelajaran saat ini, yakni pembelajaran online (daring) atau pembelajaran jarak jauh. Pada dasarnya pembelajaran daring (digitalisasi pembelajaran) merupakan suatu keniscayaan karena bagian dari ciri era revolusi industri 4.0, yang harus direspon dan diadopsi guru.

https://www.beritaminang.com/photos/foto/foto-suasana-pembelajaran-kimia-di-kelas-dengan-model-fgil-di-sebuah-sma_foto1_011024075138.jpeg

"Namun, karena tuntutan perubahan yang terjadi relative cepat dan instan akibat musibah Pandemi Covid 19, maka menimbulkan permasalahan di segala aspek, termasuk dalam pembelajaran di sekolah," tambahnya.

Khuus di Bukittinggi, sambung Mawardi, ada tiga hal utama dalam kendala yang terjadi di MGMP Kota Bukittinggi. Pertama, kendala merancang bahan pembelajaran. Kedua, kendala dalam merancang assesmen kompetensi minumum atau AKT dan terakhir, kendala meintegrasikan model pembelajaran ke learning managemen system atau (LMS).

"Solusi yangyangditawarkan untuk mengatasi masalah ini yakni pelatihan dalam mengembangkan sistem pembelajaran daring/digital sesuai dengan tuntutan pembelajaran pada masa pendemi Covid 19, yakni model/sistem pembelajaran, merupakan kombinasi/interkoneksi pembelajaranBlanded Learning, Guided Inquiryyang dikemas dalam suatuLearning Managemen System(LMS)/flatform yang sesuai diantaranya yang dapat memfasilitasi terjadinya proses (strategi) pembelajaran yang dirancang, yang disebut Model PembelajaranFlipped ClassroomBerbasisGuided Inquiry(FGIL) Model FGIL," tambahnya.

Untuk uji coba lapangan (field test) sistem pembelajaran, tambah Mawardi, yang telah dirancang pada salah satu SMA, yaituSMA Negeri1 Bukitinggi. Fiel test dilakukan dalam bentuk uji coba dan dilihat pengaruhnya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, dengan ketercapaian kompetensi minimal (KKM) sebagai acuan.

"Evaluasi pada tahun ke-2 di 2024 ini adalah kehadiran dan partisipasi peserta, nilai validasi sistem pembelaran yang dihasilkan dan nilai hasil belajar siswa pada kelas sampel," tukuknya. (BM)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru