Keltan Ternak Sapi di Padang Pariaman Sebagai Kekuatan Ekonomi dan Kearifan Lokal

Penulis: Lisdawati Harahap | Editor: Marjeni Rokcalva

KABUPATEN Padang Pariaman merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Padang Pariaman tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, budayanya akan tetapi juga potensi agrarisnya seperti Peternakannya.

Nah, menurut saya salah satu sektor penting yang menjadi perekonomian masyarakat di Padang Pariaman ini adalah peternakan sapi. Ada yang menarik dari Padang Pariaman ini yakni kelompok tani (Keltan) ternak sapinya. Dimana di Padang Pariaman itu memainkan peran penting dalam meningkatkan produksi ternak dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat, oleh karena itu mereka bisa memainkan potensi Peternakan Sapi di Padang Pariaman secara efektif. Mengapa peternakan sapi di sana itu bisa terlaksana dengan efektif? Menurut saya itu dikarenakan wilayah Padang Pariaman itu mempunyai kondisi geografis dan iklim yang mendukung kegiatan peternakan sapinya.

Dengan lahan yang hijau, cukup luas, ketersediaan pakan alami seperti rumput gajah, dan masyarakat yang sudah terbiasa dengan peternakan tradisionalnya maka, daerah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan peternakan sapi. Selain itu, permintaan daging sapi akan tetap tinggi baik di pasar lokal maupun di wilayah sekitar seperti Kota Padang dan kota-kota lainnya di Sumatera Barat. Mengapa demikian? Karena disebabkan banyaknya UMKM seperti kedai-kedai makan (ampera/rumah makan) yang menu makanannya pasti ada rendang dan dendeng sebagai makanan khas asli dari Sumatera Barat sehingga menjadikan usaha peternakan sapi sebagai peluang ekonomi yang menjanjikan.

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman, jumlah ternak yang dipotong dan jenis ternak di Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2023 yakni sapi potong sebesar 2.240 ekor dan kerbau sebanyak 1.048 ekor. Selanjutnya, jumlah produksi daging dan kulit sapi dan kerbau di Kabupaten Padang Pariaman di tahun 2023 adalah daging sapi (498.356 kg), kerbau (238.488) serta kulit sapi (2.240 kg) dan kulit kerbau (1.048).

Dibalik keberhasilan itu pasti akan ada tantangan yang akan mereka hadapi dan beberapa tantangan itu perlu diatasi, antara lain:

1. Pengelolaan Kesehatan Ternak

Pengelolaan kesehatan ternak merupakan salah satu tantangan utamanya.Contohnya adalah penyakit seperti antraks, cacingan, atau penyakit mulut dan kuku. Walaupun sudah ada program vaksinasi dan penyuluhan dari pemerintah keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan hewan itu masih sering kali membuat peternak itu terlambat dalam menangani masalah terkait penyakit yang telah disebutkan.

2. Keterbatasan Teknologi

Peternakan sapi di Padang Pariaman sebagian besar masih dilakukan dengan metode tradisional yang mungkin menyebabkan produktivitas terkadang belum optimal.

3. Perubahan Iklim dan Ketersediaan Pakan

Perubahan iklim juga berdampak pada ketersediaan pakan alami di beberapa wilayah, terutama selama musim kemarau. Hal ini menyebabkan peternak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pakan komersial, yang berdampak pada peningkatan biaya produksi. Dan salah satu tantangan peternak adalah dibiaya untuk pakannya. Dimana pakan ternak itu sendiri mempunyai persentase biaya sekitar 70-80%.

Dengan demikian, perlu adanya upaya pengembangan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut seperti beberapa inisiatif oleh pemerintah daerah, dinas peternakan, maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan Kapasitas Peternak Melalui Pelatihan (Penyuluhan)

Pelatihan yang lebih intensif dan berkelanjutan diberikan kepada kelompok tani ternak, khususnya dalam hal teknologi peternakan, manajemen kesehatan hewan, serta teknik pengolahan hasil ternak.

2. Dukungan Infrastruktur

Pemerintah daerah melalui dinas terkait membangun fasilitas infrastruktur yang mendukung, seperti pusat kesehatan hewan, pasar ternak, serta penyediaan fasilitas kandang kolektif yang dapat digunakan bersama oleh para peternak.

3. Kemitraan dengan Pihak Swasta dan Koperasi

Melalui kemitraan ini, mereka mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar, serta bantuan teknis dan keuangan yang diperlukan untuk meningkatkan skala produksi.

Kesimpulan

Kelompok tani ternak sapi di Padang Pariaman bisa dijadikan kekuatan ekonomi lokal yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan dukungan teknologi, akses ke pasar yang lebih luas, dan kolaborasi yang kuat antar peternak, kelompok tani ternak sapi di wilayah ini dapat terus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para anggotanya. Meskipun akan masih dihadapkan pada berbagai tantangan, akan tetapi dengan semangat gotong royong dan kearifan lokal yang kuat menjadi modal penting untuk menjaga keberlanjutan usaha ternak sapi di Padang Pariaman di masa depan.

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman. (2024). Kabupaten Padang Pariaman Dalam Angka 2024. Padang Pariaman: Badan Pusat Statistik

Penulis : Lisdawati Harahap,Jurusan Peternakan Universitas Andalas

(Lisdawati Harahap)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru