Ajang Bertukar Pikiran dan Ide, Disdikbud Padang Panjang dan BGP Gelar Talkshow Karya Guru

Penulis: Harris/Lex | Editor: Marjeni Rokcalva

PADANG PANJANG — Ajang betukar pikiran dan ide, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang Panjang berkolaborasi dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar talkshow, Sabtu (5/10/2024) di Aula Diniyyah Puteri.

Dibuka Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako, Ewasoska, SH, acara ini diikuti ratusan guru seluruh tingkatan, pengawas dan kepala sekolah.

Turut hadir, Kepala Disdikbud Nasrul.SH.M.Si, Kepala BGP Sumbar, Sri Yulianti, M.Pd, dan undangan lainnya.

Adapun narasumber pada acara ini, Kepala Sekolah Penggerak SMP N 6 Alphabeta Nazar, Guru Penggerak SMP N 6 Dwi Suryani Alfa, Guru Penggerak SMA N 3 Fitra Murni, Guru SD N 6 Padang Panjang Barat (PBB) Dewi Suarni, Guru SD N 8 Padang Panjang Timur (PPT) Tria Wisata, dan Kepala TK Aisyiah Sri Wahyuningsih.

Ewasoska mengapresiasi kegiatan talkshow dengan tema "Peran dan Karya Guru dalam Transformasi Pendidikan" ini. Harapannya, semua peserta lebih memahami pentingnya peran guru dalam tranformasi pendidikan.

Kemendikbud RI, lanjutnya, telah melakukan langkah-langkah transformatif terhadap sistem pendidikan di Indonesia melalui Kurikulum Merdeka. Langkah transformasi ini dilakukan guna meningkatkan perbaikan mutu pendidikan melalui pendekatan fundamental.

Dikatakannya lagi, Program Merdeka Belajar esensinya harus dimulai dari guru. Guru merupakan agen perubahan yang menjadi ujung tombak menuju transformasi pendidikan yang lebih baik dan lebih relevan dengan perkembangan zaman.

"Melalui momentum ini, saya mengajak semua pihak, terutama para guru untuk terus bergerak bersama dalam menyukseskan Program Merdeka Belajar, menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan menjadikan Padang Panjang maju melalui peran strategis guru dalam proses pendidikan," ujarnya.

Sementara itu, Sri Yulianti menuturkan, Program Guru dan Sekolah Penggerak di Padang Panjang sudah berjalan dengan baik. Begitu juga implementasi Kurikulum Merdeka dengan lima intervensinya.

"Di antaranya, memanfaatkan platform Merdeka Belajar diintegrasikan dengan pengelolaan kinerja. Kemudian, komunitas belajar. Mohon dikawal program ini dengan baik. Apakah nantinya namanya masih Merdeka Belajar atau nama yang lain. Yang penting, kami pesankan ialah marwahnya," ucapnya. (Harris/Lex)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru