Penulis: Rel | Editor: Ermanto
PADANG - Mahasiswa Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang mengikuti kuliah umum yang bertajuk "Memperkuat Bipa di Thailand: Peluang, Strategis dan Inovasi Pengajaran" pada Selasa (8/10) siang bertempat di Auditorium Kampus FBS UNP Air Tawar Padang.
Dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Kuliah Umum tersebut Dekan FBS Universitas Negeri Padang yang diwakili oleh Wakil Dekan I, Dr. Havid Ardi, M.Hum. menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk peningkatan pengajaran BIPA di Indonesia.
"Pimpinan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah serta berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan hal-hal dan informasi terbaru terkait pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri yang semakin berkembang," tambah Dr. Havid Ardi, M.Hum.
Baca Juga
- Plt Gubernur Sumbar Berikan Kuliah Umum di Unsri Palembang
- Mahasiswa Program Doktor IKB FBS Universitas Negeri Padang Ikuti Kuliah Umum Artificial Intelligent
- UNP Gelar Kuliah Umum Pengembangan Karir Dosen Bersama Direktur SDM Ditjen Dikti
- Departemen BSID FBS UNP Gelar Kuliah Umum Bertajuk Pembelajaran Bahasa di Era Digital
- Prodi S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kuliah Umum Aplikasi Digital untuk Pembelajaran
Lebih lanjut Dr. Havid Ardi, M.Hum. menyampaikan dengan mengundang pemateri Dr. Suhailee Sohnui, M.Pd., Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah diharapkan dapat melanjutkan kerja sama dan melaksanakan internasionalisasi pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing baik bagi pengajar maupun bagi mahasiswa.
Pada kesempatan itu, pemateri kuliah umum ini, Dr. Suhailee Sohnui, M.Pd., mengungkapkan salah satu alasan penyebab ketertarikan remaja Thailand dalam mempelajari bahasa Indonesia yakni kemudahan dalam penggunaannya.
"Pelajar di Thailand tertarik mempelajari Bahasa Indonesia karena dianggap lebih sederhana dan beragam dibandingkan dengan Bahasa lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Suhailee Sohnui, M.Pd. juga mengemukakan bahwa pengadaan beasiswa untuk melanjutkan studi di Indonesia juga menjadi faktor lainnya. (Rel)
Komentar