Penulis: Fadillah Hanum | Editor: Marjeni Rokcalva
TERNAK kambing mempunyai kegunaan yang cukup penting bagi manusia. Sebab kambing merupakan sumber protein hewani yang kaya akan kandungan gizi, dan juga sebagai sumber mata pencaharian dan lapangan kerja yang menguntungkan jika dikelola dengan baik.
Terkhusus bagi umat muslim, ternak kambing/domba sangat penting sebagai salah satu hewan kurban dalam rangkaian prosesi keagamaan seperti Hari Raya Idul Adha atau Idul kurban, maupun prosesi ritual akikah anak yang baru lahir.
Kambing kacang adalah ras unggulan kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya reproduksi yang sangat tinggi. Kambing kacang jantan dan betina keduanya merupakan tipe kambing pedaging (Devandra dan Burns, 1994).
Pada dasarnya, semua jenis kambing bisa menghasilkan susu termasuk juga kambing kacang. Namun jumlah produksi susu setiap jenis kambing berbeda beda, sehingga hanya jenis kambing yang produksi susunya tinggi yang dikategorikan sebagai kambing perah.
Oleh karena itu, tingkat kepedulian konsumen terhadap kualitas dan keamanan susu kambing yang akan dikonsumsi sangatlah tinggi. Menurut Rosartio et al. (2015), beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas susu diantaranya yaitu pakan, bangsa kambing, waktu laktasi, manajemen pemerahan dan ketinggian tempat pemeliharaan.
Manajemen pemerahan dan pasca pemerahan merupakan faktor penting untuk menghasilkan susu kambing yang aman, sehat, utuh dan halal (Zain, 2013). Pentingnya konsumsi susu kambing untuk ibu dan anak serta metode pengolahan susu kambing yang benar demi menjaga kandungan nutrisi didalamnya utuh agar lebih maksimal memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Pengolahan dari susu kambing tidak hanya sebatas untuk dikonsumsi, melainkan dapat juga dijadikan minuman kefir yang mengandung unsur probiotik serta masker wajah untuk menunjang kecantikan (Sabil, 2015; Saleh, 2004)
Berikut beberapa tahap pasteurisasi untuk menghasilkan susu kambing yang aman dikonsumsi dan memiliki nutrisi yang tinggi :
- Memasukan susu segar pada panci yang berbahan dasar stainless steel kedalam panci yang ukurannya lebih besar dan sudah diisi oleh air (seperti proses tim), kemudian lakukan proses pasteurisasi secara manual dengan cara memanaskan susu menggunakan api sangat kecil sampai mencapai suhu 85 derajat celcius selama 5 menit (Sabil, 2015).
- Setelah itu, angkat panci susu dan segera kagetkan dengan cara mencelupkan pada air es dingin sampai suhu susu mencapai 22 derajat celcius.
- Campur susu dengan rasa yang diinginkan.
- Simpan dalam freezer agar susu awet sampai dengan 3 bulan atau kulkas bawah dengan daya tahan sampai 3 minggu.
Sejauh ini peternak hanya memanfaatkan daging dari hasil peternakan kambing kacang, dan tanpa disangka kambing kacang juga bisa menghasilkan susu yang kaya akan nutrisi.
Oleh:Fadillah Hanum, Mahasiswi Jurusan Peternakan Universitas Andalas
(Fadillah Hanum)
Komentar