Penulis: BM | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Yayasan Pembina Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (YPMIPA) yang berkedudukan di Jawa Barat bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak Sumatera Barat melaksanakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Numerasi Guru SD dengan Pendekatan Matematika Realistik Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 8 - 10 Oktober 2024 di sebuah hotel di Kota Padang.
"Pelatihan ini diberikan untuk guru-guru yang belum pernah mendapatkan pelatihan Numerasi. Peserta terdiri dari 19 Kota/Kabupaten se Sumatera Barat." ujar Kepala BGP Sumatera Barat Sri Yulianti, M.Pd saat membuka kegiatan.
Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki posisi strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama dalam literasi dan numerasi agar dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Baca Juga
Sementara itu, Prof. Ahmad Fauzan selaku Ketua Wilayah YPMIPA Sumatera Barat mengatakan, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar guru-guru SD memiliki peningkatan kapasitas dalam mengajarkan numerasi pada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dari kehidupan sehari-hari mereka.
Ia melanjutkan, Kemendikbudristek telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM.
"Matematika Realistik merupakan salah satu jawaban dimana semua siswa memiliki pemahaman yang realistik dari apa yang dilihat dan dirasakannya sehingga tidak ada anak yang tidak pandai hanya saja perlu peran guru untuk memfasilitasi pemikirannya menjadi konsep formal matematika," tambahnya.
Ketua Harian YPMIPA Melda Megawati, menambahkan, dalam kegiatan ini kami melaksanakan Asesmen sebelum dan sesudah pelatihan.
"Kami melihat ada peningkatan sebesar 31,1% dalam pemahaman Numerasi, sementara untuk keterampilan matematika pada Fase A dan B telah mengalami peningkatan dan untuk Fase C masih mengalami stagnan," ujarnya.
Semoga misi YPMIPA untuk guru-guru se-Sumatera Barat dapat menjadi langkah awal meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak di Indonesia, dan YPMIPA akan terus berusaha mengambil peran untuk pendidikan di Indonesia yang lebih baik. (BM)
Komentar