Penulis: BM | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PARIAMAN - Pada Sabtu, 19 Oktober 2024, kegiatan pelatihan yang berjudul "Fungsi Strategis Bioteknologi untuk Pengembangan Lumbung Gizi Lestari pada Rumahtangga Petani Tunakisma di Pedesaan Rawan Konversi Lahan Pertanian" sukses digelar di Nagari Sikabu Lubuk Alung. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kolaborasi Penelitian Strategis dalam Penelitian Kompetitif Nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Padang (UNP).
Pelatihan ini berfokus pada pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan pendekatan bioteknologi, yang diharapkan dapat menjadi solusi inovatif bagi rumah tangga petani tunakisma di kawasan rawan konversi lahan. Produksi VCO yang berbasis pada sumber daya kelapa yang melimpah di daerah tersebut dipilih sebagai alternatif ekonomi dan ketahanan pangan bagi masyarakat yang mengalami tekanan akibat konversi lahan pertanian.
Tahapan Pelatihan dan Materi yang Diberikan
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi oleh Prof. Rahadian Zainul, Koordinator Pelatihan sekaligus dosen dari Universitas Negeri Padang. Pada sesi pembukaan, Prof. Rahadian menekankan pentingnya penerapan bioteknologi dalam menciptakan produk yang bernilai tinggi seperti VCO. Beliau juga menggarisbawahi bahwa bioteknologi mampu menjadi solusi berkelanjutan untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani yang terancam oleh alih fungsi lahan.
Setelah sesi teori, peserta yang berasal dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Kejora diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam praktik pembuatan VCO. Pelatihan ini meliputi seluruh tahapan produksi, mulai dari pemarutan kelapa, pemerasan santan, fermentasi, hingga pemisahan minyak murni dari air. Seluruh tahapan tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik sederhana yang dapat diadopsi oleh masyarakat pedesaan tanpa memerlukan peralatan mahal.
Prof. Rahadian Zainul memberikan arahan langsung kepada peserta yang sedang memproses santan kelapa menjadi VCO.
Proses ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memproduksi VCO berkualitas tinggi yang bernilai jual tinggi, baik di pasar lokal maupun nasional. Selain aspek teknis, para peserta juga mendapatkan wawasan tentang potensi pemasaran VCO sebagai salah satu produk unggulan lokal yang dapat memperkuat perekonomian masyarakat.
Partisipasi Antusias dari Kelompok Wanita Tani
Kelompok Wanita Tani (KWT) Kejora memainkan peran penting dalam keberhasilan pelatihan ini. Salah satu peserta yang sangat mencuri perhatian adalah Haslinda, anggota KWT yang telah berusia 62 tahun. Meski sudah lanjut usia, semangat dan antusiasmenya selama pelatihan tidak kalah dengan peserta yang lebih muda. Haslinda aktif mengikuti setiap tahapan pelatihan dan memberikan kontribusi positif dengan berbagi pengalamannya kepada anggota lain.
Dalam testimoninya, Haslinda menyampaikan, "Saya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Meskipun usia saya sudah tidak muda lagi, saya tetap ingin belajar dan mencoba hal-hal baru. Pelatihan ini membuka mata saya bahwa kami di sini bisa memanfaatkan kelapa yang ada untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat, seperti minyak VCO ini. Saya berharap ilmu ini bisa saya teruskan kepada generasi muda di sekitar saya, supaya mereka juga bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain".
Peserta lain yang turut serta dalam pelatihan ini adalah Hesti Widiana (37), Deswita Putri (46), dan Mardiana (50), yang bersama-sama menunjukkan komitmen kuat untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memproduksi VCO. Elva Tonis, Ketua KWT Kejora yang juga berasal dari Kampus Indah, Korong Balanti, Nagari Sikabu, memberikan apresiasi terhadap pelatihan ini. Dalam testimoninya, Elva menyampaikan:
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam memanfaatkan potensi kelapa yang ada di sekitar kami. Kami tidak hanya diajari cara membuat VCO, tetapi juga diberikan pemahaman tentang potensi bioteknologi yang bisa dikembangkan lebih jauh. Saya sangat berharap keterampilan ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para anggota KWT, sekaligus menjadi sumber pendapatan baru bagi keluarga kami. Terima kasih kepada tim dari Universitas Negeri Padang yang telah memberikan pelatihan ini dengan sangat baik." — Elva Tonis, Ketua KWT Kejora.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Pelatihan ini tidak hanya menambah pengetahuan teknis para peserta, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengembangan produk lokal berbasis bioteknologi sebagai salah satu langkah strategis menghadapi tantangan konversi lahan pertanian. Produk VCO yang dihasilkan dari pelatihan ini memiliki potensi besar untuk dipasarkan di tingkat lokal maupun nasional, sehingga dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi para keluarga petani di wilayah Nagari Sikabu Lubuk Alung.
Foto bersama peserta pelatihan, tim pelatih dari Universitas Negeri Padang, dan anggota KWT Kejora di akhir kegiatan.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari kolaborasi antara akademisi dan masyarakat pedesaan dalam meningkatkan kesejahteraan melalui inovasi teknologi yang tepat guna. Dengan hasil pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh untuk memproduksi VCO secara mandiri dan berkelanjutan.
Penutupan Kegiatan dan Dokumentasi
Setelah semua rangkaian pelatihan selesai, para peserta, instruktur, dan anggota KWT Kejora berfoto bersama sebagai penutup kegiatan yang berlangsung dengan sukses. Potret kebersamaan ini mencerminkan semangat kolaborasi dan harapan untuk masa depan yang lebih baik melalui penerapan teknologi berbasis bioteknologi.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan keterampilan baru dalam pembuatan VCO dapat menjadi fondasi kuat bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan ekonomi keluarga serta memperkuat ketahanan pangan di daerah rawan konversi lahan. (BM)
Komentar