Penulis: Adpsb/Bud | Editor: Marjeni Rokcalva
SOLOK -- Meski pengaspalannya belum rampung seratus persen, jalan alternatif Bayang-Alahan Panjang sudah bisa diakses dan bermanfaat bagi masyarakat. Kini dalam waktu 1,5 jam ikan dari Pesisir Selatan sudah tiba di Solok, sebaliknya sayur dari Alahan Panjang sudah tiba di Pesisir Selatan.
Biasanya, masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan membutuhkan waktu tempuh 5 sampai 6 jam untuk bisa sampai di Kabupaten Solok. Sebab, tidak ada akses langsung yang menghubungkan kedua daerah, masyarakat mesti memutar dulu via Kota Padang.
"Setelah adanya jalan ini, kami cuma butuh 1,5 jam. Biasanya kalau mau ke Solok, kami harus menempuh waktu 5 sampai 6 jam. Karena harus memutar dulu ke Kota Padang via Bungus,"sebut Firdaus, salah seorang pengguna jalan asal Pancuang Taba Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan, Senin (11/11/2024).
Baca Juga
- Dukung Ketahanan Pangan, Pemprov Sumbar Sebar Ratusan Ribu Bibit Ikan Garing Kepada Masyarakat
- Petani Jawi-Jawi Kabupaten Solok Ucapkan Terima Kasih ke Kasih Pemprov Sumbar
- Pemprov Sumbar Fasilitasi Pemulangan 4 Orang Warga Pasca Dievakuasi dari Lebanon
- Pemprov Sumbar Berhasil Menangkan 3 Kategori Masjid Percontohan Tingkat Nasional 2024
- Pemprov Sumbar Berhasil Cetak 113 Ribu Entrepreneur
Firdaus mengaku baru saja mengunjungi kerabatnya di Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Menggunakan sepeda motor, ia dan sang istri berangkat pagi dan kembali lagi ke Pesisir Selatan pada sore harinya.
Tidak hanya silaturahmi, Firdaus di Solok juga sempat berbelanja peralatan pertanian yang dinilainya memiliki harga lebih terjangkau dibandingkan di Pesisir Selatan.
"Ini saya beli di Solok, karena di Solok harganya lebih terjangkau,"sebutnya.
Menariknya, meski pun masih berada di Solok, Firdaus berani menjanjikan untuk menjemput anaknya pulang sekolah di Sago Pesisir Selatan. Karena dia yakin, jalan yang akan ditempuhnya sudah dekat dan cepat.
"Maaf ya pak, saya tidak bisa lama. Satu setengah jam lagi, saya harus menjemput anak di Sago, dia sudah pulang sekolah," kata Firdaus mengakhiri wawancara.
Hal serupa juga dikatakan pengendara lainnya, Resti (24), ia mengaku berasal dari Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, melewati jalur ini untuk tujuan wisata. Sebab, jalur Bayang-Alahan Panjang ini memiliki pemandangan yang indah.
"Saya lewat jalur ini untuk membuktikan betul atau tidaknya cerita orang, katanya dengan jalur ini waktu tempuh dan jarak Painan-Solok menjadi lebih cepat dan dekat. Saya tinggal di Painan, pergi ke Solok untuk jalan-jalan melihat kebun teh," ungkapnya.
Resti mengaku baru pertama kali melewati jalur ini. Dahulunya, setiap kali ke Solok, ia mesti ke Padang dulu, itu memakan waktu 4 sampai 5 jam dan baginya itu cukup melelahkan.
"Saya jarang main ke Solok, karena jauh. Sekarang karena sudah ada jalan tembus, saya tertarik untuk mencoba. Ternyata betul apa yang dikatakan orang-orang, jalannya bagus hanya beberapa kilometer yang belum di aspal, waktu tempuhnya pun hanya satu setengah jam," ungkap perempuan yang mengaku bekerja sambil kuliah di Universitas Terbuka (UT) ini.
Dampak Ekonomi
Kehadiran jalan tersebut, juga efektif memacu perekonomian kedua daerah. Alahan Panjang sudah semakin ramai dikunjungi wisatawan lokal dari Pesisir Selatan, begitu juga sebaliknya. Tidak hanya itu, sektor perdagangan kedua daerah pun menjadi semakin mengeliat, hanya dalam waktu 1,5 jam, ikan segar dari Pesisir Selatan dan sayur segar dari Alahan Panjang bisa saling bertukar daerah.
Hal itu dirasakan Zikri, pemilik kedai makanan di jalan Lintas Sumatera Alahan Panjang. Sejak akses itu bisa dilewati pengendara, omset penjualannya meningkat tiga kali lipat pada hari libur.
"Jika hari libur biasanya jual beli kami sekitar Rp200 ribu perhari. Sekarang, bisa mencapai Rp900 ribu perhari,"katanya.
Menurutnya, pengendara yang lewat tidak hanya masyarakat yang hendak berwisata. Banyak juga, kendaraan pick up yang membawa ikan segar dan sayuran dari Pesisir Selatan ke Solok dan sebaliknya.
Di kedainya, Zikri menyediakan berbagai makanan cepat saji. Seperti nasi goreng dan mie rebus. Selain itu pengunjung juga dapat menikmati hangatnya teh hitam Kayu Aro. Teh yang diproduksi di daerah tersebut.
Diketahui, pembangunan jalan sepanjang 44 Km lebih tersebut masih dalam proses pengaspalan sekitar 5,6 km lagi. Sementara pengerasannya sudah tuntas, oleh karena itu jalan tersebut sudah dibuka dan bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Direncanakan pembangunan jalan itu akan dituntaskan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2025 nanti, dengan kebutuhan tambahan anggaran sekitar Rp35 miliar lagi. Anggaran itu akan digunakan untuk pengaspalan jalan sekitar 5,6 Km ditambah dengan pelebaran badan jalan arah Bayang sekitar 625 meter.
Rincian dana APBD Sumbar yang telah dialokasikan sejak awal pembangunan jalan tersebut adalah pada 2021 sebesar Rp 27,3 Miliar, 2022 senilai Rp 16,2 Miliar, 2023 senilai Rp23 Miliar, 2024 senilai Rp9,5 Miliar. Rencananya pada 2025 membutuhkan sekitar Rp 35 Miliar lagi untuk penuntasannya. (Adpsb/Bud)
Komentar