Penulis: SS/Utr/Humas UNP | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Dalam rangka upaya mendukung pengembangan akademik bagi para dosen melalui studi lanjut ke luar negeri. Universitas Negeri Padang (UNP) menghadirkan Prof. Maurice Fadel, Profesor Fadel Maurice INPT-ENSEEIHT-LAPLACE, University of Toulouse , France untuk menjajaki studi doktoral (Ph.D) dan riset kolaborasi di Prancis, Selasa (10/12/2024)
Diskusi yang digelar di Gedung Dekanat Fakultas Teknik UNP itu dengan Kehadiran Prof. Maurice menjembatani inspiratif dan informatif bagi dosen-dosen UNP yang ingin mengembangkan kompetensi dan pengalaman akademiknya di kancah internasional.
Rektor UNP dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor IV UNP, Dr. rer. Nat. Deski Beri dalam sambutannya menyampaikan bahwa para peserta diskusi yang hadir pada diskusi ini merupakan pimpinan UNP dan dosen-dosen muda yang akan melanjutkan Ph.D ke luar negeri.
Baca Juga
- Dosen UNP Gelar Workshop Trainer PLTS Media Pembelajaran Energi Terbarukan di SMKN 1 Koto XI Tarusan
- Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen UNP, Optimalkan Potensi Digital UMKM di Kota Payakumbuh
- Dosen UNP Presentasi Riset di UPNM Malaysia
- Dosen UNP Latih Guru Bahasa Inggris SMP-MTs Padang Panjang Kembangkan Pembelajaran Berdiferensiasi
- Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek RI Sosialisasikan Kebijakan PAK ke Dosen UNP
Lebih lanjut ia mengatakan kehadiran narasumber internasional akan membuka wawasan dan memberikan inspirasi bagi para dosen untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Selain itu, para dosen akan mendapatkan informasi berharga tentang peluang riset kolaborasi dan program studi doktoral (Ph.D) di Prancis.
"Pertemuan ini diharapkan dapat memotivasi dan mempersiapkan dosen-dosen UNP untuk mengembangkan kompetensi mereka di tingkat global, memperkaya pengalaman akademik, serta meningkatkan kualitas penelitian dan pengajaran di universitas," harap WR IV
Prof. Maurice Fadel pada paparan nya membahas mengenai The French Education System. Pendidikan tinggi di Perancis dibagi menjadi 3 tahap sesuai dengan sistem yang disesuaikan di Eropa yakni Licence (bachelor), master, doctorate (LMD). Waktu untuk meraih gelar diukur melalui satuan semester studi atau "ECTS Credits".
Menurutnya sistem transfer kredit Eropa merupakan sistem kredit yang dapat dikumpulkan dan dipindahkan sesuai dengan waktu yang dihabiskan oleh mahasiswa selama studi. Sistem ini memafasilitasi mobilitas ,mahasiswa intra-Eropa selama karir akademik. Prof. Maurice juga memaparkan ada banyak beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang akan studi lanjut ke Perancis seperti LPDP, Eiffel Programs, N+1 (www. npulsi.com), dan PHC Nusantara.
Ia juga mengatakan Pemerintah Eropa membuka peluang beasiswa untuk studi lanjut bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di berbagai universitas ternama di Eropa. Program ini bertujuan meningkatkan kerja sama pendidikan dan memfasilitasi pertukaran budaya antara Indonesia dan negara-negara Eropa.
"Dengan berbagai pilihan jenjang studi dan bidang keilmuan, kesempatan ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan keterampilan mahasiswa Indonesia, sekaligus membangun jaringan global yang lebih kuat. Informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan pendaftaran dapat diakses melalui laman resmi kedutaan negara-negara Eropa yang berpartisipasi," pungkas Prof. Maurice
Pada kesempatan ini. Direktur Internasionalisasi UNP, Prof. Prof. Rusnardi Rahmat Putra, S.T., M.T., Ph.D.Eng. juga memaparkan presentasi profil UNP dan kolaborasi riset antar perguruan tinggi internasional. Diskusi ini dihadiri oleh Wakil Rektor, Dekan, Direktur Sekolah Pascasarjana, Direktur Sekolah Vokasi, Direktur Direktorat, Kepala Lembaga, serta para dosen. (SS/Utr/Humas UNP)
Komentar