Penulis: Marjeni Rokcalva
SOLOK - Tingginya curah hujan yang di Kabupaten dan Kota Solok, Selasa (18/2) dini hari membuap beberapa kawasan mulai tergenang banjir, terutatam sepanjang aliran Batang Lembang.
Luapan air sudah merendam kawasan Simpang Sawah Baliak Koto Baru. Beberapa rumah terendam banjir akibat luapan air dari Banda Guak Rantau. Sedangkan disepanjang aliran Batang Cupak dan aliran Batang Lembang, masyarakat mulai siaga karena debit air terus meningkat.
Malam ini ini air juga mulai keluar di sekitar jalan Piliang hingga ke depan Masjid Raya Salayo. Bergitu juga di aliran Batang Lembang mulai dari Kapalo Koto sampai Labong, Kalampayan hingga Sari Bulan.
Baca Juga
- Hujan Lebat dan Angin Kencang Terjang Padang Panjang, Pohon Tumbang di RT 12 Ngalau
- Hujan Lebat Picu Banjir di Lebak Banten, Seorang Warga Dilaporkan Hanyut
- Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, 2 Pohon Tumbang di Padang Sempat Timbulkan Kemacetan
- Hujan Lebat Tak Surutkan Langkah Pasangan Mahyeldi-Audy Mendaftar ke KPU Sumbar
- Hujan Lebat Sebabkan Banjir di Berbagai Kawasan di Kota Padang
"Halaman Masjid Raya Selayo mulai terendam air, namun belum masuk ke dakam Masjid. Saat ini kita berjaga-jaga," ujar Mora Dt. Rj. Kando salah satu tokoh pemuda Salayo dilansir SuhaNews.
Di daerah Tanah Garam kota Solok, air juga mulai keluar. Candra (42) salah seorang warga yang tinggal di Imam Bonjol / Jalan lintas Sumatera arah ke Singkarak, (samping SD bertingkat Tanag Garam) harus mengemasi barang-barangnya malam ini agar tak rusak, karena air sudah memasuki rumahnya sejak pukul 02.00 WIB dini hari.
Kondisi serupa juga menimpa rumah disekitar ampang-ampang Tanah Garam. Selain itu air yang menggangi jalan lintas Sumatera di kawasan Bandar Pandung. Mulai dari deoan masjid Hidayah hingga depan SPBu Bandar Pandung dengan ketinggian sekitar 20cm.
Di Tanjung Bingkung, kondisi lebih parah lagi. Di Jorong Pasa Jumat dan jorong Lakuak air juga mulai merendam jalan, pemukiman dan area pertanian. Di depan Puskesmas Tanjung Bingkung pada Senin (17/2) sekitar pukul 19.00 WIB, ketinggian air sudah mencapai 30 cm dan membuat arus lalu lintas tersendat.
Atas kondisi ini, Kepala Dinas PUPR Kab. Solok Syaiful ST, MT, BPBD Kab. Solok, Camat Kubung telah siaga dan meninjau lokasi malam tadi (Selasa 17/2, red) guna memastikan tidak ada korban. Syaiful menyebutkan, pihaknya telah meminta seluruh jajarannya untuk siaga dan memantau seluruh daerah di Kabupaten Solok.
Longsor Timpa SMPN 4 Tigo Lurah
Sementara itu, jelang SMPN 4 Tigo Lurah, dipenuhi lumpur dan material longsor. Masyarakat sudah berusaha untuk membesihkan material longsor, namun karena belum mampu menyingkirkan material tersebut dari lokasi, sehingga ruang belajar tidak bisa digunakan.
"Pemerintahan Nagari bersama komite sekolah sudah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Solok melalui Kepala BPBD," jelas Kepala SMPN 4 Tigo Lurah Asrar, Senin (17/2) di Solok.
Longsor tersebut, jelas Asrar, terjadi Jumat (13/2) malam. Sabtu pagi, semua ruangan sudah dipenuhi oleh lumpur. Begitu juga dengan halaman dan teras kelas. Akibatnya prose belajar mengajar tidak bisa dilaksanakan. Hingga Senin (17/2) masyarakat bersama para siswa berusaha membersihkan materian longsor.
"Saat ini hanya satu ruang yang bisa dipakai," jelas Asrar.
Pada Rabu dan Kamis (19-20/2) ini, jelas Asrar, akan dilakukan Pra UN (Ujian Nasional). Untuk ujian ini dibutuhkan ruang dua kelas. Namun ruang yang bisa dipakai hanya satu kelas, itupun masih berlumpur. Sementara dua ruang lainnya selain dipenuhi lumpur, kacanya sudah pecah berantakan.
"Masyarakat berharap bantuan segera datang," jelas Asrar.
Ia bersama komite belum dapat keputusan di mana Pra UN akan digelar karena ruang yang bisa dipakai memang tidak ada. Di samping itu, tidak ada ruang lain di Jorong Kapujan, Nagari Rangkiang Luluih yang bisa dimanfaatkan sementara.
"Hingga sekarang rembesan air masih terus mengalir dan masuk ke ruang kelas ini," tambah Asrar.
SMPN 4 Tigo Lurah ini, jelas Asrar, memiliki potensi siswa lebih dari 100 orang. Jika pada penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2020/2021 ini, diperkirakan lebih dari 100 siswa yang akan masuk ke sekolah ini.
"Kita butuh tambahan ruang belajar," jelas Asrar.
Dengan rusaknya ruang belajar yang ada, kebutuhan lokal kian bertambah. Ia berharap ada bantuan yang bisa didapatkan sehingga kegiatan belajar mengajar dan Pra UN maupun ujian sekolah bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
Editor
Sumber: SuhaNews.co.id
Komentar