Penulis: Ril/Je | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Sebagai daerah daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T), ketersediaan air bersih masih menjadi kendala bagi warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai, terutama masyarakat yang tinggal di daerah dusun. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai terus bertekad untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat.
Terkait hal itu Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Jumat, (6/3/2020), menyambangi Institut Teknologi Padang (ITP), guna untuk menjajaki kerjasama terkait penerapan teknologi tepat guna tentang pengolahan air bersih. Diketahui sivitas akademisi ITP sebelumnya berhasil menciptakan mesin pengolahan air bersih.
Dalam kunjungan itu, rombongan Pemkab Mentawai langsung melakukan audiensi dengan Rektor dan jajaran pimpinan ITP lainnya terkait rencana kerjasama penerapan teknologi tepat guna di desa dan dusun di bumi sekerai itu.
"Kami sangat tertarik dengan alat pengolahan air bersih karya ITP yang mungkin bisa kita gunakan di dusun-dusun di Mentawai, karena disana kita masih kesulitan air bersih," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Lahmuddin Siregar saat audiensi di Ruang Sidang Utama ITP Gedung D Lantai II, Jumat (6/3/2020).
Selain Lahmuddin Siregar, rombongan Pemkab Mentawai juga didampingi Sekrtetaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDP2KB) Mentawai Puji Rahayu, serta Tenaga Ahli Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Doni Kasnaidi.
Sementara itu, Sekrtetaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDP2KB) Mentawai Puji Rahayu mengungkapkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi besar, seperti sektor perikanan dan sebagainya.
Ia meyakini dengan adanya teknologi tepat guna, potensi besar yang selama ini belum tergarap bisa dimaksimalkan dan akan bisa menggenjot perekonomian masyarakat.
"Kita sebenarnya potensi terbesar itu ikan, hanya saja masyarakat Mentawai lebih banyak yang berladang dan kurang terampil dalam pengolahan ikan. Mungkin jika ada teknologi tepat guna yang bisa membuka mindset masyarakat akan lebih baik," ujar Puji.
Menanggapi hal tersebut, Rektor ITP Hendri Nofrianto menyambut baik niat kerjasama Pemkab Mentawai dengan ITP yang juga memiliki program ITP Mitra Nagari sebagai bagian dari bentuk pengabdian kepada masyarakat.
"Dalam program kita ITP Mitra Nagari, tujuannya memang melakukan kerjasama dengan nagari-nagari atau desa dalam penerapan teknologi tepat guna ITP sehingga bisa dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat," kata Rektor.
"Kita akan coba diskusikan dengan dekan dan dosen terkait alat apa yang bisa kita terapkan disana untuk memudahkan masyarakat di Mentawai," imbuhnya.
Agenda ini juga dilanjutkan dengan presentasi alat teknologi tepat guna yang telah diciptakan oleh ITP, seperti alat pengering tenaga tata surya, alat pengolahan air bersih, dan alat pengasapan ikan.
Sebelumnya mesin pengolahan air bersih yang diciptakan ITP juga sudah dilirik 10 nagari di Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun sepuluh nagari tersebut yaitu Nagari Inderapura, Nagari Inderapura Selatan, Nagari Inderapura Barat, Nagari Inderapura Tengah, Nagari Muaro Sakai Inderapura, Nagari Kudo-kudo Inderapura, Nagari Simpang Lama Inderapura, Nagari Tiga Sepakat Inderapura, Nagari Tigo Sungai Inderapura, dan Nagari Tiuk Amplu Inderapura. (Ril/Je)
Komentar