Penulis: Rnd/Je | Editor: Marjeni Rokcalva
AIRPURA - Usaha perkebunan sawit saat ini dinilai tidak lagi menggiurkan bagi petani Pesisir Selatan, karena disegi finansial hasilnya tidak sehebat dulu lagi.
"Jika petani mempunyai lahan satu hektar, petani sawit hanya menghasilkan sekitar Rp 1 juta, tapi kalau padi atau jagung petani bisa mendapatkan hasil Rp 4 juta setiap bulan," kata Camat Air Pura, pada saat pembukaan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) kecamatan, Kamis (12/3/2020).
Kata camat, karena dinilai kurang menguntungkan petani ingin mengganti tanaman sawit dengan komoditi jagung atau padi.
Baca Juga
- Rutan Muaralabuh Tanam 1000 Bibit Sawit dan Kayu Manis dalam Upaya Pembinaan
- Pemkab Pessel Pacu Program Integrasi Ternak Sapi dengan Kebun Sawit
- Harga Terjun Bebas, Petani Sawit Dharmasraya Cemas dan Datangi Perusahaan
- Kabupaten Dharmasraya Terima Program Sapras Kementan, Sutan Riska: Untuk Produktivitas Petani Sawit
- Larangan Ekspor Minyak Goreng Dicabut, Harga TBS Kelapa Sawit di Dharmasraya Belum Naik
"Sudah saatnya petani berfikir mengganti sawit dengan jagung yang lebih menjanjikan disegi ekonomi," ajak Mukhtar Is.
Kebijakan memusnahkan sawit dan mengganti dengan tanaman lain sebelumnya juga sudah dilakukan oleh masyarakat Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang. Masyarakat Kambang Utara membabat tanaman sawitnya dan mengganti dengan tanaman manggis.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pesisir Selatan, Ir. Erizon, MT yang hadir dalam kesempatan itu langsung merespon dengan memerintahkan Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura daerah setempat untuk mengalokasikan program kegiatan cetak sawah baru di Air Pura.
" Jika petani ingin mengganti tanaman sawit dengan tanaman jagung atau padi pemerintah mendukung,"kata Sekda Erizon.
Selain itu, juga akan ada program pengadaan jagung hibrida dan bibit padi serta bibit komoditi lainnya. (Rnd/Je)
Komentar