Penulis: Rel/Je | Editor: Marjeni Rokcalva
JAKARTA - Percepatan penanganan virus corona atau coronavirus disease 2019 (Covid -- 19) berbasis komunitas. Demikian penjelasan Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (14/3/2020).
Doni yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -- 19 menegaskan untuk melindungi warga yang masih sehat agar tidak tertular penyakit dan semaksimal mungkin menyembuhkan yang telah sakit. Ini sesuai dengan petunjuk Presiden Joko Widodo yaitu menyembuhkan warga yang sakit dan melindungi warga yang sehat.
Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid Achmad Yurianto untuk penggunaan strategi yang berbasis komunitas, yaitu terfokus kepada warga masyarakat yang sehat.
Baca Juga
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Kepala BNPB: Segera Relokasi Warga
- Mendarat di Sumbar, Kepala BNPB Langsung Pimpin Rakor Penanganan Bencana di BIM
- Kepala BNPB Ungkapkan Alasan Dibalik Penunjukan Sumbar Sebagai Tuan Rumah HKBN 2024
- Kepala BNPB: Padang Panjang Kota Subur dan Cuacanya Sejuk
- Tinjau Gempa Pasaman, Kepala BNPB dan Wagub Sumbar Fokus Pencarian Orang Hilang dan Perbaikan Rumah
"Strategi pendekatan komunitas ini berbicara mengenai orang yang sehat. Percepatan penanganan covid - 19 menjaga yang sehat sepaya tidak sakit. Strategi menjaga orang yang sehat tidak sakit dengan memutus penularan," ucap Yuri.
Selain itu, Doni menyampaikan bahwa gubernur dan bupati/walikota membentuk Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Daerah berdasarkan pertimbangan dan rekomendasi Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Berikut ini beberapa poin penyampaian Kepala BNPB terkait percepatan penanganan Covid -- 19.
"Gubernur dalam pelaksanaan tugasnya akan dibantu oleh Pangdam/Danrem, Kapolda, Kadiskes dan Kepala BPBD serta OPD dan para pihak yang terkait (Pentaheliks)."
"Bupati/Walikota dalam pelaksanaan tugasnya akan dibantu oleh Dandim, Kapolres, Kadiskes dan Kepala BPBD serta OPD dan para pihak yang terkait (Pentaheliks)."
Doni menegaskan bahwa secara teknis penanganan penyakit, jajaran sektor kesehatan baik dari Pemerintah maupun para pihak dari BUMN, sektor lembaga usaha swasta, IDI, lembaga non pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset akan terlibat secara terencana dan terpadu untuk melakukan penguatan pencegahan, percepatan deteksi dan respons
"Aksi nyata yang dilakukan adalah memperbanyak tempat pengetesan covid-19, memperbanyak toolkits untuk tes secara cepat, memperbanyak tenaga medis dengan mengundang dan melibatkan semua pihak termasuk para mahasiswa kedokteran tingkat akhir, dokter dokter dari IDI, serta relawan medis lainnya."
"Para tenaga medis tersebut juga ada yang akan membantu memberikan penjelasan tentang seluk beluk penanganan virus Covid-19 sehingga masyarakat dengan mudah mendapat penjelasan yang benar dan akurat disamping juga bisa mendapatkan informasi dari website dan call center yang akan terus kami perkuat kemampuannya."
Pelibatan masyarakat memegang peranan yang sangat penting. Masyarakat menjadi subyek untuk berperan aktif dalam pencegahan dan deteksi dini dengan cara meningkatkan imunitas diri dengan melaksanakan gerakan masyarakat sehat, melakukan upaya pengurangan kontak fisik, memberikan informasi jika merasakan gejala atau memiliki riwayat mengunjungi negara yang terjangkit covid-19, melakukan karantina diri dengan mengacu protokol dari kementerian kesehatan.
Meningkatkan semangat gotong royong saling membantu seperti berbagi masker kepada para warga yang menunjukkan gejala seperti flu (batuk, pilek, bersin dan panas), berbagi makanan kepada masyarakat yang kurang sejahtera agar imunitas diri mereka meningkat. Bantuan tersebut pada dasarnya tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang dibantu tetapi juga bagi kita yang membantu karena telah mengurangi risiko terjadinya penularan yang lebih luas.
Dalam percepatan penanganan, gugus tugas akan mengikuti protokol WHO yaitu:
1. Melakukan koordinasi di tingkat nasional dan daerah
2. Menyampaikan informasi yang benar dan tepat terkait risiko penularan dan pencegahan Covid 19 kepada masyarakat
3. Melaksanakan surveillance untuk melakukan pelacakan kasus
4. Melaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai di pintu-pintu masuk dan keluar negara Indonesia
5. Membentuk tim reaksi cepat
6. Memperkuat sistem laboratorium
7. Melaksanakan tindakan-tindakan pencegahan dan pengawasan terhadap infeksi baru
8. Melaksanakan tatalaksana kasus dan keberlanjutan pelayanan penting kepada korban/kasus
9. Menyediakan kebutuhan logistik, material dan fasilitas kesehatan
Terkait dengan situasi terkini, Yuri menyampaikan bahwa kasus positif Covid-19 berjumlah 96 kasus per hari ini (14/3). Penambahan kasus baru diperoleh dari tracking yang dilakukan di seluruh tanah air. Dari total kasus yang ada, 8 sembuh dan 5 meninggal dunia, sedangkan sebaran kasus di Jakarta, Jawa Barat, Tangerang, Jawa Tengah, Bali, Manado, Pontianak dan beberapa tempat lain yang di tracking. (Rel/Je)
Komentar