Penulis: Marjeni Rokcalva
DHARMASRAYA - Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, usulkan penundaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Primer Batanghari hingga tahun 2021, kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Usulan penundaan ini dilakukan bupati untuk memperjuangkan aspirasi petani dan demi menjaga ketersediaan pangan masyarakat agar tetap terjamin, terutama dalam kondisi penanganan wabah Covid-19 saat ini. Surat penundaan ini sudah dikirim Rabu, 1 April2020.
Sedianya, untuk rehabilitasi irigasi ini, akan dilakukan pengeringan total saluran primer irigasi Batanghari, yang mengaliri 85 persen sawah di Kabupaten Dharmasraya. Jika rehab ini tetap dilanjutkan, maka tentu akan berdampak pada musim tanam periode 2 dan 3 tahun 2020 di Kabupaten Dharmasraya.
Baca Juga
- Sebelum Lakukan Mudik, PAPDI Anjurkan Masyarakat Segera Lakukan Vaksinasi Covid-19
- Bangkit Pasca Pendemi, Duet Mahyeldi-Audy Hasilkan Segudang Prestasi Untuk Sumbar
- PT Bukit Asam Beri Penyuluhan Kesehatan Pensiunan Pasca Pandemi COVID-19
- Pasca Covid-19, Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Dharmasraya Menunjukkan Tren Positif
- Paska Covid-19, Perayaan Imlek Kembali Meriah di Kota Padang
Sementara di sisi lain, lockdown terbatas di Provinsi Sumatera Barat tengah terjadi, untuk menyikapi penyebaran Covid-19. Dalam kondisi ini, tentu pemerintah daerah perlu memastikan ketersediaan pangan yang memadai untuk masyarakat.
Itulah kenapa, kata bupati, penundaan rehab ini diusulkan. "Meskipun kita sadar, bahwa rehab irigasi ini sangat dibutuhkan buat pertanian Dharmasraya jangka panjang. Tapi untuk kondisi saat ini, penundaan pengeringan irigasi lebih relevan. Mudah-mudahan suara dari Dharmasraya didengar dan dipertimbangkan oleh Pak Menteri PUPR," pungkas bupati. Hms/MR
Komentar