Penulis: David/Prokopim/BM | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Lima dari 11 kecamatan di Kota Padang Sumbar sudah masuk dala zona merah penyebaran Virus Corona (Covid-19). Kelima kecamatan itu, yakni Kecamatan Koto Tangan (1 kasus), Padang Timur (4 kasus), Padang Utama, Kuranji dan Lubuk Begalung, masing-masing satu kasus terkomfirmasi.
Hal ini didapat dari data yang dihimpun dari laman dinkes.padang.go.id (Dinas Kesehatan Kota Padang) per 3 April 2020. Data lain, yakni didapati Pelaku Perjalanan dari Area Terjangkit (PPT) yang terus meningkat yakni sebanyak 3.074orang. Begitu juga untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP), saat ini telah ditemukan sebanyak 82 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yakni sebanyak 15 orang dengan 4 orang telah dinyatakan negatif covid-19. Sedangkan untuk yang terkonfirmasi positif adalah sebanyak 8 orang dengan meninggal 1 orang.
Walikota Padang Mahyeldi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Feri Mulyani kepada wartawan di Media Center Balai Kota Padang, Kamis (2/4/2020), menyebutkan, pihaknya tentu berharap, penyebaran wabah covid-19 ini dapat kita tekan semaksimal mungkin di Kota Padang. Berbagai upaya telah dan akan terus kita lakukan secara maksimal untuk pencegahan penyebaran wabah tersebut. Termasuk memberikan dukungan bantuan pangan bagi masyarakat yang terdampak langsung secara ekonomi dari pandemi covid-19 ini.
Ia menjelaskan, sejak dinyatakannya Padang dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) Pemerintah Kota Padang serta didukung pihak terkait lainnya terus melakukan upaya atau pun mengambil kebijakan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19.
"Mulai dari melakukan aksi penyemprotan disinfektan ke semua fasilitas umum termasuk rumah masyarakat hingga memindahkan peserta didik agar belajar di rumah serta ASN non eselon yang hamil, menyusui atau memiliki anak yang tidak ada yang mengurusinya di rumah agar work from home (WFH). Kemudian kita juga memberlakukan larangan aktivitas bagi warga di malam hari sesuai jam yang ditentukan, memeriksa sekaligus menutup akses masuk orang luar ke Padang," paparnya.
Upaya selanjutnya sambung wako, juga menindaklanjuti Maklumat Kapolri serta arahan Keputusan Bersama yang disepakati dari unsur Forkopimda, FKUB dan Ormas Islam terkait larangan beribadah di rumah ibadah seperti masjid/mushala, gereja, vihara dan lainnya untuk sementara waktu hingga kondisi kembali aman dari covid-19," paparnya.
Tak hanya itu Mahyeldi menambahkan, untuk penanganan pasien covid-19 secara intens dan optimal maka pemko sudah menjadikan RSUD dr. Rasidin sebagai rumah sakit khusus penanganan covid-19. Begitu juga selanjutnya melakukan 'refocusing kegiatan, realokasi anggaran serta membuat Jaring Pengaman Sosial (JPS) guna menggalang donasi untuk keperluan pemenuhan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) dan hal penting lainnya dengan melibatkan dukungan lembaga zakat yang ada di Padang disertai bantuan Baznas Kota Padang serta para donatur.
Lebih lanjut disampaikan wako lagi, Pemko Padang pun juga tengah menyiapkan dukungan bantuan sembako kepada warga Kota Padang yang terdampak langsung secara ekonomi atas pandemi covid-19. Hal ini guna memberikan jaminan kebutuhan pangan sementara waktu di dalam situasi tersebut.
"Sekarang camat se-Kota Padang bersama lurah dan didukung RT/RW sedang melakukan validasi data terhadap siapa dan mana saja warga yang terdampak langsung atas musibah penyebaran covid-19 ini. Semoga dalam beberapa hari ke depan semua datanya sudah valid dan insya Allah kita akan menyerahkan bantuan pangan tersebut berupa beras sebanyak 9 kg per jiwa nantinya," ungkapnya. (David/Prokopim/BM)
Komentar