Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Kepala Balai Latihan Kerja Padang Panjang Disnakertrans Sumbar Suryadi Boy, merasa bertanggungjwab menyediakan mess BLK sebagai lokasi karantina bagi perantau nantinya, guna memutus rantai Covid-19 di Kota Padang Panjang. Apalagi Jumat (3/4/2020) kemaren Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi, M.Sc didampingi Kepala Disnakertrans Sumbar Nazrizal mengunjungi lokasi karantia Covid - 19 yang berada di Mess Balai Latihan Kerja (BLK) Ngalau dan Balai Benih Ikan Ekor Lubuk Kota Padang Panjang.
Kunjungan ke dua tempat karantina tersebut Gubernur didampingi Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran BBA, Datuak Paduko Malano dan Wakil Walikota Drs. Asrul beserta jajaran pejabat Pemko Padang Panjang. Pada kesempatan itu, Gubernur Irwan Prayitno memuji upaya Walikota Fadly Amran menangani Covid -19 seperti menyediakan lokasi karantina di BBI serta bekerjasama dengan provinsi menjadikan Mess Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat serupa.
"Kami mengapresiasi Walikota dan Wakil Walikota Padang Panjang cepat tanggap dan siap merespon harapan Provinsi untuk segera mengendalikan wabah covid ini di Sumbar Khususnya di Kota Padang Panjang," ungkap Gubernur Irwan Prayitno saat berkunjung.
Baca Juga
Suryadi Boy dihubungi Sabtu (4/4/2020) menegaskan kesiapan tempatnya sebagai lokasi karantina. Bahkan, sebutnya, sejak Selasa (31/3/2020) sudah menyiapkan segala sesuatu dan melakukan goro bersama seluruh pagawai guna mempersiakannya.
Boy menyebutkan, di BLK Padang Panjang sendiri, ada 16 kamar yang bisa dihuni nantinya. Semua kamar itu, berada di mess BLK yang selama ini menjadi asrama untuk pelatihan keterampilan yang dilaksanakan selama ini.
"Asrama BLK Padang Panjang jumlah kamar 16 (enam belas) terdiri dari, 2 (dua) kamar VIP (masing-masing 1 tempat tidur), kondisi baik, dan 14 (empat belas) kamar untuk siswa (masing-masing 4 tempat tidur), kondisi busa/kasur saja yang tidak baik. Semua kamar ada kamar mandinya," pungkasnya.
Memang, katanya, Pak Gubernur Sumbar mengatakan, ketika nanti orang rantau atau orang di Kota Padang Panjang terdampak, terpapar, lalu ada gejala atau ODP, maka diminta untuk isolasi di rumah. namun bila dalam kondisi tertentu tidak memungkinkan bisa diisolasi di BLK sebagai lokasi karantina.
"Kalau tidak siap dengan situasi kondisi di rumah maka disiapkan lokasi karantina di BLK. Hari pertama langsung di Swab, hari ketiga juga demikian,
Nanti jika negatif disuruh pulang . Kalau positif ringan di karantina di BBI, kalau sedang bisa di RSUD Padang Panjang dan kalau berat bisa ke Ahmad Muchtar atau ke M Jamil," ungkapnya menirukan instruksi Gubernur Irwan Prayitno. Hms-Sumbar/BM
Komentar