Penulis: iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
SAWAHLUNTO - Pasien inisial "Rs" asal Nagari Padang Sibusuk, Kabupaten Sijunjung, yang dirujuk RSUD Sawahlunto ke RS.Dr. Achmad Muchtar Bukitinggi, Sumatera Barat, dinyatakan negatif tertular pandemi corona virus covid-19, setelah menjalani tes swab kedua yang dirilis RSAM, tadi pagi, Selasa (21/4/2020).
Hal itu dikatakan Adri usman,S.Sos,MM, Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Diseas Covid-19 Kota Sawahlunto, saat di konfirmasi beritaminang.com, dikantornya, Selasa (21/4).
Adri Yusman dalam pernyataannya mengemukakan, pasien atas nama"Rs" yang dirujuk ke RSAM Bukitinggi tersebut dinyatakan negatif terinfeksi covid-19 setelah dilakukan tes swab tahap kedua pada Senin (20/4) kemarin.
"Alhamdulillah berdasarkan hasil tes swab tahap kedua dari laboratorium UNAND pasien berinsial "Rs" dinyatakan negatif terinfeksi covid-19. Kita semua lega, namun tetap waspada dan selalu patuh mengikuti prosedur standar protokol kesehatan" ungkap Adri Yusman.
Informasi itu berasal dari RSAM Bukitinggi yang mengabarkan langsung ke sejawatnya Direktur RSUD Sawahlunto dr.Adrianof,Sp.P, dan selanjutnya Adrianof menyampaika ke Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Adri Yusman.
Informasi Update
Berdasarkan informasi terkini, Selasa (21/2), perkembangan pemantauan Tim Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 hari ini terjadi kenaikan jumlah orang ternotifikasi. Jika kemarin masih di angka 1.457 kini telah mencapai 1.554 orang, terjadi peningkatan sebanyak 97 orang. Secara kumulatif jumlah orang dalam pemantauan naik 1 dari kemarin menjadi 19 orang. Sedangkan PDP sudah berada di angka 0.
Data tersebut dirilis dr.Al Ansari, Anggota Sub Bidang Pencegahan Gugus Tuas Covid-19 Kota Sawahlunto, di ruang kerjanya Selasa siang (21/4).
Semakin bertambahnya angka notifikasi pada hari ini sebanyak 97 orang, menjadikan jumlah orang yang berasal dari daerah terdampak corona mencapai 1.554 orang.
"Ini sudah mengkuatirkan, karena angka ini terus bertambah, sementara mereka bebas berkeliaran dimana-mana tanpa di isolasi, baik di rumah masing-masing maupun di empat yang sudah disediakan pemerintah seperti di BDTBT. Saya menyarankan, harus dilakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap mereka jika kita tak ingin kecolongan." Saran Al Anshari. (iyos)
Komentar