Penulis: MST | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Aktivitas warga di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) sudah mulai terganggu disebabkan karena kualitas udara menurun akibat kabut asap.
Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau ini sejak beberapa hari yang lalu sudah mulai memakai masker.
"Terganggu iya, tapi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat sampai saat belum ada," kata Bupati Pasaman, Yusuf Lubis usai orasi dihadapan wisudawan mahasiswa UNP, Minggu (15/09/2019).
Baca Juga
- Lindungi Warga Akibat Kabut Asap, 26 Ribu Masker Dibagikan Pemko Padang
- Kabut Asap Makin Parah, Pemkab Solsel Keluarkan Aturan Baru
- Pemkab Pessel: Masyarakat Diminta Antisipasi Kemungkinan Terburuk Akibat Kabut Asap
- Kabut Asap Menebal, Pemkab Himbau Masyarakat Pakai Masker
- Peduli Dampak Kabut Asap, Dinkes Mentawai Bagikan Masker
Sejak beberapa hari belakangan kondisi kabut asap di wilayah itu semakin tebal dan jarak pandang semakin pendek. Masyarakat sudah mulai memakai masker apabila keluar rumah, untuk mengantisipasi dampak buruk terhadap kesehatan.
Aktivitas siswa sekolah dibatasi terutama di luar ruangan seperti olahraga dan upacara bendera.
"Untuk mengantisipasi dampak buruk terhadap kesehatan akibat kabut asap, kita sudah bagikan masker kepada masyarakat secara gratis," sebut Yusuf Lubis.
Kabupaten Pasaman merupakan salah satu kabupaten terparah kabut asap. Selain Pasaman, kondisi kabut asap di wilayah Kabupaten Daharmasraya sudah parah. Saat ini jarak pandang berkisar 450 meter.
Selain itu, kondisi kabut asap di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota dinilai sudah parah.
Kabut asap cendrung parah di wilayah Sumbar terutama yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga, selain asap kiriman juga terdapat titik panas api di wilayah Sumbar.
Kepala BPBD Sumbar Erman Rahman mengatakan, titik api di wilayah Sumbar terdapat 12 titik diantaranya Kabupaten Daharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Pesisir Selatan dan Tanahdatar. (MST)
Komentar