Penulis: Marjeni Rokcalva
SIBERUT - Banjir besar bahkan dilaporkan setinggi 3 meter menerjang kawasan Pulau Siberut Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar. Banjir menenggelamkan ratusan rumah di Kecamatan Siberut Tengah.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius Sabeleake, S.Pt dalam wawancara online dengan wartawan dari Tuapeijat via aplikasi daring yang dilakukan IJTI Sumbar Minggu malam (3/5/2020), menyebutkan, banjir sudah terjadi sejak Jumat (1/5/2020).
Disebutkan Wabup, saat ini pihaknya sedang melakukan proses tanggap darurat selama 10 hari, sambil mendata dan mengirimkan bantuan pada lokasi yang dilanda banjir. Kerugian belum bisa diprediksi, bisa sampai miliaran rupiah.
Baca Juga
- Saat Pandemi Covid-19, Transaksi Non Tunai di Sumbar Semakin Digalakkan
- Polda Sumbar Imbau Buruh Tidak Unras Saat Pandemi Covid-19
- Saat Pandemi Covid-19, Camat dan Lurah di Padang Panjang Diminta Terus Kreatif dan Berinovasi
- Kisah Rakyat Badarai Cari Hidup Saat Pandemi Covid-19 di Padang Panjang
- Geliat Ekonomi Saat Pandemi, UEP Karta Jaya Tarantang Padang Panen Perdana Ikan Nila
Dilansir dari mentawaikita.com banjir besar sedalam 3 meter melanda puluhan rumah di Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak Jumat (1/5/2020) sampai Sabtu (2/5/2020). Banjir terparah terjadi di Dusun Sirisurak dan Dusun Simoilalak. Di Dusun Simoilalak ini puluhan rumah terendam hingga sampai di atap dan ada yang hanyut. Sementara warga di Simoilalak yang berjumlah 20 warga terpaksa mengungsi di ladang yang berada di bukit.
Sementara di Dusun Sirisurak akibat banjir tersebut, 40 warga Sirisurak mengungsi ke tempat yang lebih tinggi seperti gereja dan gedung SD. Banjir juga terjadi di Dusun Uselat, Mauku dan Pangasaat serta Koromimit. Akibat banjir tersebut akses jalan dari Simoilalak, Sirisurak dan Saibi Muara terputus.
Kepala Dusun Sirisurak, Abilon Sabeilai, mengatakan banjir kali ini merupakan banjir terbesar. Ratusan rumah warga terendam banjir sedalam 3 meter dan merendam rumah dan seluruh isinya.
"Meski belum ada korban jiwa pada bencana itu, namun ternak banyak yang hanyut begitu juga lahan pertanian warga banyak yang rusak," ujarnya. Editor/MR
Komentar