Penulis: Med | Editor: Medio Agusta
PAYAKUMBUH - Kerumunan di pasar bertingkat, di mini market, di toko swalayan dan di pusat perbelanjaan barang kebutuhan sehari-hari di Pasar Ibuah, dalam tiga hari terakhir, memicu kekhawatiran semakin merebaknya Covid-19 di Kota Payakumbuh.
Jika kerumunan itu tak dapat dibendung, kemudian pembeli dan penjual tidak disiplin memakai masker, menurut Wali Kota Payakumbuh H. Riza Falepi, pemko bisa saja menutup pasar dan tempat-tempat perbelanjaan tersebut.
Wali Kota Riza Falepi selaku ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Payakumbuh, meminta Dinas Koperasi Dan UKM bersama tim gugus tugas, untuk menertibkan semua pengunjung pasar dan pedagang, agar tetap disiplin memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Juga
- Gunakan Topi Ulang Tahun, Tim Vaksinator Pemkab Pessel Suntik Siswa SD
- Wako Hendri Septa: Jika Covid-19 Melonjak, Pembangunan di Padang Terancam
- Data Terkini, Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Sebanyak 69,39 Persen
- Kejar Sasaran Vaksinasi, Pemko Payakumbuh Serius Tangani Covid-19
- Percepatan Vaksinasi Covid-19, Polres Bukittinggi Gelar Lomba Sumdarsin
"Usir dan larang warga masuk pasar, jika tidak pakai masker," tegasnya.
Kepada sejumlah awak media, di balaikota, Selasa (19/5), Wali Kota mengaku, cukup prihatin dengan kerumunan disetiap pusat perniagaan serta di ministore, terutama di toko-toko pakaian di Jalan Sukarno-Hatta. Banyak pedagang dan pembeli mengabaikan protokol kesehatan, tidak memakai masker. Ketentuan social dan physical distancing, kelihatan tidak jalan sama sekali.
Melihat longgarnya penerapan PSBB itu, Wali Kota Riza mengkhawatirkan, penyebaran virus corona bakal tak terbendung. Wali Kota berkeyakinan, kasus positif Covid-19 di kota ini, bakal meningkat. Apalagi, antusias warga berbelanja sepekan jelang Idul Fitri 1441 H, bakal meningkat dan sulit menertibkannya.
Untuk itu, wali kota mengimbau warga yang ke pasar, terutama yang datang dari daerah tetangga, mari bersama-sama memelihara dan meningkatkan disiplin, melaksanakan protokol kesehatan tersebut.
Menurut wali kota, jika kasus Covid-19 naik tajam, ancaman kematian di depan mata, karena terbatasnya tenaga kesehatan dan APD. Untuk itu, wali kota mengajak semua elemen masyarakat, bersama-sama mengurangi aktifitas keluar rumah.
Kadis Koperasi UMKM Payakumbuh, ketika diminta konfirmasinya, membenarkan rencana penutupan pasar tersebut.
"Benar, saya sudah mendapat perintah dari wako, untuk menutup pasar, mulai 23, pukul 22.00 WIB hingga 29 Mei 2020. Malahan surat edarannya sudah ditandatangani walikota, ungkap Dahler yang juga Ketua Pemuda Pancasila Payakumbuh ini.
Menurut Dahler, seluruh petugas trantib pasar, gugus tugas, serta Satpol PP dikerahkan menertibkan pengunjung pasar. Yang tidak pakai masker dilarang masuk pasar. Pokoknya, penerapan PSBB akan diketatkan, tutup Dahler.(Med)
Komentar