Penulis: MR | Editor: Marjeni Rokcalva
JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia menetapkan awal Syawal atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020. Keputusan ini diambil setelah Menteri Agama RI Fachrul Razi menggelar sidang isbat pada Jumat, 22 Mei 2020 dan disiarkan sejumlah stasiun televisi.
"Ketinggian hilal di seluruh Indonesia berdasarkan hisab masih di bawah ufuk," kata Fachrul Razi menyebutkan hasil pantauan hilal (bulan). Ia menyebutkan, pemerintah memakai metode Rukyatul Hilal dalam penentuan 1 Syawal ini. Hasil sidang isbat memutuskan bulan baru atau hilal belum nampak dua derajat di atas ufuk dengan mata telanjang pada hari ini, Jumat, 22 Mei 2020.
Pantauan Tim Falakiyah Kemenag, semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat.
Baca Juga
- Menteri Agama RI Apresiasi Semua Pihak dalam Mensukseskan MTQN Ke-28 di Sumbar
- Pemkab Solok Upacara Virtual Hari Santri Bersama Menteri Agama RI
- Berada di Zona Hijau dan Kuning, Menteri Agama: Madrasah, Silahkan Belajar Tatap Muka
- 5 Pesan Menteri Agama Untuk Pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional di Sumbar Saat Pandemi
- Menteri Agama Launching MTQ Tingkat Nasional XXVIII 2020 Secara Virtual
Untuk itu, bulan puasa tahun ini disempurnakan (istikmal) menjadi 30 hari atau dengan kata lain Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Ahad, 24 Mei 2020.
Jadi, ketetapan Hari Raya Idul Fitri versi pemerintah tahun ini sama dengan versi PP Muhammadiyah yang sudah terlebih dahulu menetapkan awal Syawal atau Lebaran jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020. Muhammadiyah menggunakan metode yang berbeda dengan pemerintah, yakni; penghitungan astronomi hisab hakiki wujudul hilal. (MR)
Komentar