Penulis: iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
SAWAHLUNTO - Status zona hijau otomatis berakhir, setelah dua warga di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab sampel lendir hidung terhadap 1200 orang yang dilakukan Pemko Sawahlunto bekerjasama dengan Pusat Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran UNAND Padang, di Gedung Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT), Rabu, 20 Mei 2020 lalu.
Yasril, SKM, MM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto yang berhasil dihubungi pukul 07.45 wib , Ahad (24/5), mengatakan, dari 1200 hasil tes swab pengambilan spesimen lendir yang dilakukan Pemko Sawahlunto bekerjasama dengan Laboratorium Fakultas Kedokteran UNAND tersebut diketahui ada 2 warga dinyatakan positif covid-19 berinisial "DC" 33 tahun, dan "HES" 63 tahun. Keduanya berasal dari Kecamatan Talawi.
Menurutnya, berdasarkan hasil penelitian Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Dr.dr.Andani Eka Putra,MSc yang diterimanya menyebutkan, kedua warga itu positif covid-19 dikatagorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG). Setelah mendapat kabar tersebut, pihak pemerintah dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan langsung mengeksekusi untuk dilakukan isolasi terhadap korban posiitif covit tersebut.
"Korban terkonfirmasi covid-19 berinisial "HES" malam itu juga di isolasi ke BDTBT, Sementara korban terkonfirmasi DC cukup dilakukan isolasi mandiri dirumah dengan pertimbangan tengah memiliki dua anak yang masih kecil-kecil. Mereka dinyatakan positif covid-19 setelah melalui tes swab sampel lendir hidung." ungkap Yasril di melalui saluran telepon.
Mengantisipasi tidak meluasnya pandemi covid-19 di Sawahlunto, pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 langsung melakukan tracing dengan siapa saja keduanya melakukan kontak dan berpotensi tertular. Dari upaya tracing itu terdapat 9 orang yang berpotensi tertular dari korban positif covid "HES" langsung di isolasi ke BDTBT.
"HES" merupakan tokoh masyarakat dilingkungannya, beliau juga merupakan seorang pengurus masjid di desa setempat. Sedangkan hasil tracing pihak korban positif hasil tes swab "DC" menurut Yasril belum ada yang di isolasi ke BDTBT. "DC" harus melakukan dikarantina mandiri dirumah dengan mengikuti ketentuan sesuai prosedure protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Terpisah, keterangan berbeda disampaikan Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Adru Yusman, S.Sos,MM c yang ditelpon pukul 11.58 wib, Ahad (24/5). Dikatakan dia, korban "DC" malam kemarin saat diketahui yang bersangkutan dinyatakan positif covid-19 langsung di isolasi ke BDTBT, bersamaan dengan 9 orang hasil tracing korban positif "HES". Namun, lanjut Adri Yusman, suami dan anak-anak "DC" dikarantina mandiri di rumahnya.
"Semua warga yang terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab sudah kami amankan dan di isolasi di BDTBT malam itu juga, termasuk rekan kontak "HES" yang ikut rapat di masjid di tempat korban positif mengabdi dilingkungan masyarakatnya. Sedang untuk istri dan anak-anak beliau dikarantina mandiri di rumahnya, belum dibawa untuk di isolasi ke BDTBT."tegas Adri Yusman.
Adri Yusman melanjutkan, pihaknya akan terus melakukan tracing dengan siapa korban positif "HES" melakukan kontak, karrena yang bersangkutan tidak melakukan perjalanan keluar daerah. Ada dugaan, sebut Adri Yusman, warga lain dari luar yang membawa virus tersebut lalu kontak dengan "HES" yang disebut sebagai orang tanpa gejala (OTG)
Terkait warga positif "DC" yang tinggal disebuah komplek pemukiman sebuah BUMN di Desa Talawi Hilir, menurut Adri Yusman beliau pada pekan lalu berada selama sepekan di Kota Padang. sementara di Sawahlunto hanya kontak dengan pedagang sayuran dikomplek perumahan tersebut. Dilain pihak, suaminya berinisial "BA" berdasarkan hasil tes swab dinyatakan negatif covid-19, kemudian dua anaknya belum dilakukan tes swab.
"Kami akan terus melakukan tracing sejauh mana dan dengan siapa korban melakukan kontak, termasuk dari mana korban positif ini terinfeksi covid-19. Fokus lainnya, melakukan tracing terhadap pedagang kampas berinisial "H" dari Solok yang juga dinyatakan positif covid-19. Pria ini merupakan penyuplai barang makanan ke berbagai kedai dan toko di Kota Sawahlunto. Semua kedai yang terindikasi pelanggan akan kami teliti." ungkap Adri menutup pembuicaraan.
Data Positif Beredar luas
Berdasarkan pantauan di berbagai media sosial facebook, whatsapp, dan instagram, data lengkap warga yang terkonfirmasi covid-19 berdasarkan hasil tes swab lendir hidung tersebut beredar luas ditengah masyarakat. Hal itu sangat menyalahi hak privasi korban yang seharusnya tidak boleh di publikasikan dan menjadi konsumsi publik.
Banyak pihak menyayangkan, kenapa data tersebut bocor dan melayang-layang di dunia maya. Siapa pihak yang harus bertanggungjawab telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundangan yang berlaku, yang seharusnya mereka melindungi hak korban tapi justru data lengkapnya beredar luas di dunia maya. (iyos)
Komentar